Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rahasia Berpikir Positif

11 Mei 2016   11:17 Diperbarui: 11 Mei 2016   18:17 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Suatu ketika beberapa pelancong melewati sebuah kebun binatang yang sangat luas.  Didalamnya terdapat berbagai macam binatang dari yang jinak sampai yang buas.  Pada saat berjalan melewati sebuah lahan yang luas para pelancong melihat beberapa ekor gajah yang besar sedang berdiri dan kakinya di rantai dengan besi.  Muncul pertanyaan seketika kenapa sang gajah tidak melawan,  jika saja ia menghentakkan kakinya pasti rantai akan putus dan mereka akan bebas bergerak kemana saja. 

Merasa heran dengan tingkah gajah yang sama sekali tidak berusaha memberontak,  para pelancong menemui penjaga kebun binatang dan bertanya. Apakah pernah gajah-gajah ini melawan dan mencoba memutuskan rantai di kakinya.  Lalu sang penjaga pun berujar bahwa sejak kecil gajah disini sudah di rantai kakinya. Mereka pernah memberontak beberapa kali disaat pertama kali dirantai, seiring berjalannya waktu gajah-gajah ini tidak lagi melawan bahkan condong diam atau bergerak seadanya.  Padahal,  rantai di kaki mereka adalah rantai yang sama semenjak kecil. 

Gajah-gajah disini sudah lelah mencoba saat kecil namun tidak berhasil lalu mereka tidak mencobanya lagi.  Sekiranya mereka memberontak tentu sangat mudah untuk memutuskan rantai di kakinya dengan badan mereka yang besar lagi kuat.  Sayangnya, mereka sudah yakin bahwa rantai di kaki mereka lebih kuat dan tenaganya.  Jadi tidak ada guna melawan. Lantas,  adakah kaitannya dengan manusia? 

Seringkali kita terjebak dalam pikiran yang kita hasilkan sendiri. Begitu banyak orang yang berulang kali mencoba sesuatu kemudian gagal,  lalu ia mulai membentuk kepercayaan (belief) bahwa ia tidak mampu. Akibatnya muncullah kata menyerah dalam pikirannya.  Sinyal ini lalu di kirim oleh otak dalam bentuk tindakan yaitu berhenti mencoba. Begitu otak sudah merekam sebuah bentuk kepercayaan maka sulit sekali untuk mengubahnya. 

Padahal,  kemampuan manusia selalu dinamis dan tidak statis.  Ketika kita mencoba dan belajar dari kegagalan maka kita sebenarnya mulai belajar. Hasil pembelajaran ini akan menjadikan kita berusaha lebih giat dengan cara berbeda. Tidak tertutup kemungkinan kita akan berhasil ketika terus mencoba.  Namun,  jika kita memutuskan untuk berhenti dan tidak mau mencobanya lagi karena kita"merasa tidak mampu, disinilah akan terbentuk sebuah kepercayaan yang sangat merugikan bagi kita.

Bayangkan jika saja sang gajah tadi tidak berhenti mencoba untuk memutuskan rantai sudah barang tentu rantai yang kecil tadi akan putus dengan hentakan badan yang besar. Sayangnya sang gajah mulai berpikir negatif sehingga kekuatannya yang besar dikalahkan oleh kepercayaannya yang salah.  

Sumber masalah terbesar dalam hidup adalah pikiran.  Jika kita sanggup berpikir positif setiap saat maka tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan.  Jika kita tidak sanggup mengontrol pikiran maka pikiran yang akan mengontrol kita.  Alhasil,  kita menciptakan penjara bagi tubuh kita sendiri. Manusia mampu meleburkan baja dengan mudah tapi sekali saja pikiran negatif hinggap di otak maka sulit sekali menghancurkannya. 

THE secret to our success is creating positive mindset. We are what we think. If we can control our mind,  we will create the best future for ourselves. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun