Coba ketik Tari Rangkuk Alu di Google, maka akan muncul penjelasan berupa :
Rangku Alu adalah sebuah permainan dan tarian asal Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Permainan dilakukan dengan empat orang memegang empat tongkat bambu memakai tongkat membentuk palang dan menggerak-gerakkannya sementara orang lainnya harus melompat-lompati bagian celahnya agar tidak terjepit bambu.[referensi Wikipedia]
Hari ini Google memajang gambar Tari Rangkuk Alu di halaman Doodle-nya, Saya yakin, di tiap daerah ada permainan serupa dengan sebutan berbeda.Â
Indonesia memang kaya dengan tradisi adat istiadat, bahasa dan permainan khasnya. Sebuah kekayaan yang patut disyukuri dan dijaga serta dilestarikan agar tidak punah.Â
Kabupaten Manggarai terletak di pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Berada di ketinggian, Manggarai memiliki sumber air pegunungan dengan iklim relatif dingin.Â
Suku Manggarai dikenal dengan kebudayaannya dan skil membuat rumah terbuat dari pohon. NTT juga dikenal karena pulau komodonya.
Konon katanya Flores adalah nama yang diberikan oleh pelaut Portugis. Oleh karenanya, penduduk setempat juga memilik nama yang sematkan yakni Nusa Nipa. Flores sendiri berarti bunga.Â
Pelaut Portugis datang ke NTT di abad ke 16-17. Adat istiadat di Manggarai terbentuk dari perpaduan beberapa suku yang dulunya datang ke NTT.Â
Nah, membangun rumah di Manggarai tidak segampang yang dipikirkan. Ada upacara khusus yang digeler hingga rumah siap ditempati.Â
Untuk tahapan membangun rumah di Manggarai, silahkan membacaya lebih rinci di dokumen yang terlampir [kli disini].
Manggarai juga terkenal dengan skil bertenun membuat sarung khas. Mayoritas penduduknya beragama Kristen. Selain itu, persawahan di Manggarai juga terkenal karena bentuknya menyerupai jaring laba-laba.Â
Lebih lanjut, silahkan membacanya disini untuk melihat langsung keindahan Manggarai dari dekat: adat, budaya, dan kekayaan alam yang dimiliki di dalamnya.
Sekian artikel singkat tentang Manggarai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H