Sebuah bisnis yang dibangun tanpa persiapan matang akan mudah goyang diterpa angin. Ada tiga strategi yang setidaknya dapat membantu sebuah bisnis dari terpaan angin atau badai sekalipun. Mari kata bahas!
Dalam dunia bisnis, inovasi memiliki peran penting. Sayangnya, tidak semua pelaku bisnis mampu melakukan inovasi karena kurang terstrukturnya sebuah bisnis.
Seorang profesor di universitas Harvard, Professor Levitt memberikan sebuah pendapat tentang perbedaan kreatifitas dan inovasi:
 "Creativity thinks up new things. Innovation does new things.
Ada perbedaan mendalam antara kreatifitas dan inovasi. Kreatifitas adalah berpikir tentang sesuatu yang baru, sedangkan inovasi adalah melakukan sesuatu yang baru.
Ketika melakukan sebuah invovasi dalam sebuah bisnis, perlu dipahami bahwa beberapa cara sederhana bisa dilakukan. Seperti, melakukan sapaan, bahasa tubuh, bahkan warna baju sekalipun bisa menjadi sebuah inovasi dalam bisnis.
Seringkali kita melihat sebuah bisnis yang enggan melakukan sebuah inovasi untuk merubah pola bisnisnya. Contoh sederhana, cara memperlakukan pelanggan dan sapaan yang digunakan.
Bisnis-bisnis kecil acapkali mengabaikan hal ini, akhirnya mereka condong fokus pada produk dan tidak membangun kedekatan dengan pelanggan. Alhasil, bisnis terlihat maju di awal, lalu perlahan jatuh diterpa badai.
Dalam konteks bisnis, pelanggan membutuhkan sebuah pengalaman dalam transaksi bisnis. Artinya, sebuah ucapan sederhana seperti "silahkan duduk disini, pak/buk", "mari saya bantu ya, pak/buk", bagaimana hari ini, sehat, pak, buk" memberikan pengalaman berbeda.Â
Jika tidak percaya, coba ingat-ingat toko/warung/kafe/restauran yang pernah kita kunjungi, apa yang membuat kita kembali kesana? jawabannya adalah sebuah KESAN.
Nah, banyak sekali bisnis-bisnis kecil yang luput dari hal penting ini. Mereka menjalankan bisnis hanya sekedar saja, bahkan ada yang jangankan sapaan, muka saja judes.Â