Otak manusia memiliki bobot rata-rata 1.5 Kg. Dengan posisi sentral sebagai pusat kontrol organ tubuh, otak memiliki keistimewaan tersendiri saat berinteraksi dengan bacaan.
Kemampuan otak menyimpan informasi masih menjadi teka-teki bagi para ilmuan bidang otak (neurology). Sampai saat ini belum ada ilmuan satupun di dunia yang mampu menerka angka pasti daya simpan informasi didalam otak manusia, termasuk saat kita membaca.
Keunikan otak juga menyimpan rahasia besar dari fungsi setiap bagian yang tertruktur dan terkoneksi antar sesama. Ini menjadi tanda tanya besar khususnya bagi pakar otak dunia. Hal ini bukan tanpa alasan, jaringan dan fungsi otak yang sangat kompleks belum mampu dijawab dengan alat secanggih apapun yang ada saat ini.
Dalam tulisan kali ini saya akan membahas bagaimana pengaruh jenis bacaan terhadap fungsi kognitif secara Emosional.
Dalam tulisan sebelumnya saya pernah membahas beberapa fungsi bagian otak seperti Cortex, Amygdala, prefrontal cortex, hippocampus, dan Lymbic system.
Saat membaca bagian otak yang bekerja ada di area Cortex, bagian paling luas yang berada dibawah tempurung pelindung otak. Ilmuan percaya bahwa begitu banyak stimuli yang terjadi secara bersamaan saat seseorang membaca.Â
Diantara manfaat membaca adalah mengurangi tingkat stres dan memperbaiki memori serta menambah pembendaharaan kata. Saat mata menangkap kata, otak dapat bekerja dalam hitungan detik untuk mengaitkan kata dengan makna. Tingkat kecepatan transfer dari kata menjadi sebuah makna sangat tergantung pada memori.
Sederhananya, jika seseorang sudah pernah melihat kata otak secara otomatis membuat sebuah database yang nantinya terkoneksi dengan makna. Uniknya, setiap proses ini melibatkan bagian otak yang berbeda. Otak mampu bekerja sangat cepat terlebih saat melibatkan emosi.
Kenapa bacaan novel, romance, cerpen bisa membekas lama di otak?Â