Intinya, saat anak masih kecil, orangtua gagal memberikan contoh baik seperti berbicara dengan lemah lembut, saling membantu, saling menghargai, bersabar, maka saat dewasa mereka tidak membawa nilai-nilai ini kedalam diri mereka. Akhirnya, mereka besar dengan sifat acuh tak acuh, mudah emosi, tidak bisa menghargai orang, dan kasar.Â
Lebih mudah dipahami anak dengan rentan waktu 1-7 tahun hanya mampu mendownload apa yang mereka dengar dan apa yang mereka lihat, sementara kemampuan "mengupload" baru akan berfungsi saat anak masuk ke fase 8 tahun keatas.Â
Apa yang terjadi jika yang didownload adalah nilai-nilai buruk dari orangtua dan lingkungan sekitar? Saat kemampuan upload berfungsi, mereka akan "menginstall" kembali nilai ini dan menjadi aplikasi dalam kehidupan mereka sampai besar.Â
Jika kita mendapati anak dengan kelakuan buruk ,maka cek kembali aplikasi apa yang mereka install. Bisa jadi dulu saat mereka kecil banyak program tidak baik yang mereka download dari orangtua dan lingkungan.Â
Kalau tidak ingin anak mewarisi sifat buruk, maka mulailah menjaga ucapan dan perbuatan. Berinteraksilah layaknya orangtua dan anak, hadirkan contoh yang baik, dan ajari mereka nilai-nilai baik untuk bekal mereka ketika dewasa.
Jangan berharap kepada sekolah, karena selaku orangtua kita yang harus membangun sekolah di dalam rumah. Saat anak nyaman berada dirumah, mereka tidak akan menemukan alasan untuk berada diluar rumah. Tapi jika mereka lebih nyaman menghabiskan waktu di luar rumah, maka itu pertanda rumah tidak lagi berfungsi dengan baik.Â
Bagaimana menurut Anda, apakah rumah kita sudah berfungsi selayaknya rumah?Â