Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Rahasia Otak Bayi dalam Mempelajari Bahasa

19 Oktober 2011   03:01 Diperbarui: 6 Januari 2023   14:04 3272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sebagian besar orang susah mempelajari bahasa baru disaat umur mereka masuk kedalam katagori dewasa, kenapa demikian?, apa yang membuat seseorang sulit untuk beradaptasi dengan bahasa yang baru di dengar/dipelajari?. dan bukan sebuah rahasia bahwa anak kecil akan lebih mudah mempelajari bahasa ketimbang orang dewasa. kenapa anak-anak mudah menangkap/memahami bahasa baru?

Sebuah penelitian yang baru-baru ini dilakukan di Amerika menunjukkan fakta yang sangat mengejutkan tentang rahasia otak bayi. banyak orang menganggap remeh kemampuan seorang bayi dalam memahami sesuatu, kalau anda beranggapan demikian maka anda termasuk orang yang salah besar. penelitian yang baru saja dilakukan di Seattle, sebuah negara bagian di Amerika menunjukkan bahwa seorang bayi dapat memahami bahasa apapun di seluruh dunia ketika berumur kurang dari satu tahun, penelitian yang dilakukan melibatkan beberapa bayi yang berumur kurang dari 1 tahun. bayi2 ini sengaja dibiasakan terlibat dengan bahasa baru. bayi dari amerika dibiasakan dengan bunyi kata2 bahasa jepang dan sebaliknya. 

Fakta mengejutkan adalah disaat bayi berumur rata-rata 6-8 bulan mereka memiliki kemampuan yang sama dalam mendeteksi bahasa atau respon terhadap bahasa baru. apa yang mengejutkan adalah ketika seorang bayi berumur 9-10 bulan menunjukkan perkembangan yang signifikan terhadap respon mereka pada bahasa. sehingga pakar dibidang bahasa dalam hal ini menyimpulkan bahwa seorang bayi akan belajar bahasa lebih cepat pada umur 9-10 bulan (batas akhir sebelum menjelang 1 tahun). pada umur inilah seorang ibu disarankan sering mempraktekkan bahasa kepada anaknya sehingga kemampuan bahasa seorang anak akan berkembang seiring bertambahnya umur. 

Membiasakan seorang anak untuk mendengarkan bahasa baru pada 2 bulan ini akan membuat seorang anak belajar bahasa 10 x lipat bahkan lebih dibandingkan dengan seorang anak berusia 8 tahun ke atas. kenapa demikian?, sebuah statistik yang dihasilkan dari penelitian di bidang bahasa menunjukan bahwa. ketika seorang anak berusia 1 tahun maka mereka akan mempelajari bahasa dengan sangat mudah, tidak masalah bahasa apa yang diperdengarkan kepada mereka, karena otak seorang bayi akan secara otomatis menangkap suara dan diproses kedalam otak dengas sistem yang sangat alami dan secara otomatis membuat si bayi merekam kata2 tersebut dan mulai memahami secara perlahan ketika kata-kata yang sama di ulangi secara berangsur2.

Anak-anak yang mulai memasuki tahun kedua sampai ketujuh (2-7 tahun) masih memiliki kemampuan mempelajari bahasa dengan sangat mudah. para pakar bahasa menjelaskan bahwa umur 1-7 tahun adalah masa yang sangat tepat untuk mengajari bahasa baru kepada seorang anak. kenapa dmikian?, hal ini disebakan karena pada saat anak berusia 7 tahun keatas kemampuan memahami bahasa akan semakin menurun, usia 8-10 tahun seorang anak masih dalam katagori mudah memahami bahasa sampai umur mereka berada pada tenggang antara 11-15 tahun. dan fakta dari penelitian menyebutkan bahwa seorang anak ketika berumur 15 tahun ke atas akan sangat sulit memahami bahasa karena kemampuan otak mendeteksi kata-kata baru dalam bahasa baru akan bekerja lebih lambat dibandingkan sistem kerja otak seorang bayi yang berumur 6-12 bulan. bahkan statistik menunjukan pada umur 17-19 tahun (dewasa) seseorang berada pada level terendah untuk mempelajari bahasa baru.

Kita adalah pendengar yang dibatasi budaya (culture-bound listener) .kita hanya dapat membedakan suara dalam bahasa sendiri namun tidak dalam bahasa lain. kapan seseorang tidak hanya menjadi pendengar yang dibatasi budaya atau dengan kata lain memahami suara terbatas pada bahasa sendiri. dalam hal ini para peneliti mengungkapkan bahwa umur 1 tahun adalah batas akhir seseorang mampu membedakan suara dari bahasa manapun dan ini mampu dilakukan oleh seorang bayi tidak perduli darimana asal mereka dan suara bahasa apa yang mereka dengar.

Hal yang sangat bermanfaat bagi seorang ibu adalah membiasakan berbicara pada seorang bayi disaat mereka berusia 8-10 bulan, ini adalah 2 masa penting (critical two-month period), masa perkembangan bunyi (sound development). pada 2 bulan inilah masa-masa seorang bayi sangat mudak mendeteksi bunyi apapun yang mereka dengar dan secara otomatis menyimpan apa yang mereka dengar kedalam otak mereka. membiasakan seorang bayi dengan bunyi bahasa baru dengan mempraktekkan/menggerakkan sebuah benda juga akan membuat bayi mendeteksi makna sebuah kata dengan lebih mudah dan cepat. sehingga kata-kata tersebut akan mudah untuk direspon ketika diulangi dengan gerakan yang sama.

Bayangkan jika pada umur 2 bulan ini anda meluangkan waktu untuk berbicara dengan bayi anda maka dengan mudah mereka akan memahaminya  seiring bertambahnya umur. jadi biasakan bayi anda mendengarkan bunyi-bunyi bacaan alquran disaat umur 8-10 bulan maka insyaallah mereka akan belajar membaca alquran lebih cepat ketika umur mereka menginjak 7 tahun, bunyi yang mereka dengar akan secara otomatis tersimpan di otak mereka dan dengan mudah memanggilnya kembali (recall) disaat mereka mengulangnya. begitu juga dengan bahasa, ajari bayi anda mengenal bunyi-bunyi huruf, kata atau kalimat pada masa kejayaan (8-10 bulan). tidak perduli mereka harus paham dengan bunyi yang anda perdengarkan, tapi cukup biarkan mereka mendengar sesering mungkin maka dengan demikian otak mereka akan bekerja secara otomatis untuk merekamnya tanpa perlu memahami tata bahasa yang rumit.

semoga bermanfaat,

(Masykur)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun