Â
Hoelea-- Semangat kolaborasi dan kompetisi mewarnai kegiatan lintas madrasah dalam rangka menyongsong Hari Santri Nasional dan Bulan Bahasa. Pada Sabtu, 18 Oktober 2025, MIN 1 Lembata menjadi tuan rumah penyelenggaraan acara yang memadukan kecerdasan intelektual, spiritual, dan kepedulian lingkungan. Kegiatan yang mengusung tema "Bersatu Dalam Bahasa, Berjuang Dengan Iman, Beraksi Untuk Alam" ini dihadiri oleh seluruh perwakilan madrasah se-Zona Omesuri, mulai dari RA, MI, MTs, hingga MA, yang didampingi langsung oleh Kepala Madrasah (KAMAD) dan guru pendamping masing-masing.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala MIN 1 Lembata, Kasman Said Lamabawa, S.Pd.I. Dalam sambutannya, beliau menekankan relevansi tema kegiatan dengan konteks kekinian. "Tema ini bukan sekadar slogan. 'Bersatu Dalam Bahasa' mencerminkan komitmen kita menjaga bahasa sebagai alat pemersatu. 'Berjuang Dengan Iman' adalah fondasi karakter siswa madrasah. Dan 'Beraksi Untuk Alam' adalah tanggung jawab kita semua untuk menjaga warisan Allah yang dititipkan pada kita," papar Kasman di hadapan para peserta.
Beberapa poin penting lain juga disampaikan untuk memperkuat makna di balik penyelenggaraan acara ini:
1. Peningkatan Literasi Hingga Tingkat Nasional: Madrasah didorong untuk terus meningkatkan kapasitas literasi, baik literasi baca-tulis, numerasi, digital, maupun literasi alam, agar mampu bersaing hingga tingkat nasional.
2. Siswa Madrasah sebagai Cerminan Masa Depan Bangsa: Para siswa madrasah diharapkan menjadi jembatan yang menghubungkan nilai iman dan ilmu pengetahuan, serta menjadi agen pemersatu bangsa melalui penguasaan bahasa.
3. Menjaga Warisan Budaya dan Moral: Siswa dituntut untuk mampu menjaga warisan budaya bahasa dan moral luhur dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
4. Menghargai Peran Historis Santri: Ditekankan kembali bahwa pondok pesantren dan para santri merupakan ujung tombak dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, yang menjadi pondasi awal cikal bakal hadirnya NKRI.
Berbagai perlombaanpun digelar sesuai jenjang pendidikan, menciptakan atmosfer yang penuh semangat dan religius. Tingkat RA unjuk kemampuan dalam Lomba Cerdas Al-Qur'an, sementara jenjang MI menunjukkan hafalan mereka dalam Lomba Hifdzil Qur'an (Hafalan Surah Pendek). Untuk tingkat MTs dan MA, selain lomba Hifdzil Qur'an para peserta juga menunjukkan kompetensi global mereka melalui Lomba Pidato 3 Bahasa (Bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab), yang menitikberatkan pada kedalaman materi dan teknik penyampaian. Para peserta berprestasi dari berbagai lomba akan ditampilkan kembali dalam puncak peringatan Hari Santri pada 22 Oktober 2025 mendatang di Kecamatan Buyasuri, menjadi penutup rangkaian acara yang semarak dan bermakna ini.