Mohon tunggu...
KKN85_BRUMBUNG
KKN85_BRUMBUNG Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kelompok 85 KKN IAIN kediri

Merupakan kelompok yang berisi Mahasiswa IAIN Kedri yang sedang melakukakn pengabdian berupa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Brumbung Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelatihan Pengembangam Sumber Daya Manusia dalam Bidang Kerajinan Tangan

10 Agustus 2023   11:00 Diperbarui: 10 Agustus 2023   11:03 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kamis, 03 Agustus 2023


Hari ini, KKN kelompok 85 IAIN Kediri yang bertempat di Desa Brumbung menyelenggarakan acara yang berbasis workshop atau pelatihan. Pelatihan yang dimaksudkan adalah pelatihan dasar dalam membuat tas anyaman. Hal ini bertujuan untuk menjaring sumber daya manusia yang ada di desa Brumbung sehingga menjadi masyarakat yang produktif. Pelatihan ini dihadiri oleh ibu-ibu produktif yang ingin mengembangkan kemampuan mereka atau yang memang ingin memulai belajar untuk menganyam tas.
Mengapa tas anyaman yang dijadikan pelatihan?
Terdapat banyak sekali usaha yang dilakukan oleh masyarakat desa Brumbung. Diantaranya adalah tas anyaman tersebut, tas batok, usaha pembuatan tempe, jamu, dsb. Namun terdapat beberapa faktor yang menjadikan mahasiswa memilih untuk menyelenggrakan pelatihan untuk anyaman. Selain karena memang cukup mudah untuk membuatnya, banyak ibu-ibu yang memang tertarik dengan usaha tersebut namun belum memiliki kemampuan dan waktu untuk belajar menganyam, rumah produksi yang memang ada di Desa Brumbung menjadikan lebih mudah untuk berinteraksi dengan pemiliknya yang sudah ahli, serta pemasaran produk yang hanya melalui satu jenis social media sehingga kurang bisa meluas.

Biasanya anyaman terbuat dari rotan, bambu, atau dari jenis tumbuhan lain, namun kali ini tas anyaman yang dibuat dari bahan sintetis semacam plastik atau di sebut dengan embos dan jali. Bahan embos ini termasuk bahan yang ringan, anti air, dan mudah dalam mengaturnya, berbeda dengan rotan atau bambu yang membutuhkan kekuatan yang besar untuk memasukkan atau menganyamnya, embos ini sangat ringan dan mudah untuk di bentuk. Sedangkan bahan jali sebenarnya hampir sama dengan embos namun memiliki tekstur dan kaku, serta memiliki harga yang agak lebih mahal dari embos.

Tas anyaman yang dikembangkan oleh masyarakat Desa Brumbung ini memiliki berbagai macam model, dari model tradisional, hingga model modern. Bahan embos kebanyakan digunakan untuk model tradisional atau model yang sederhana, seperti motif mbali dengan berbagai macam ukuran dan kegunaan, seperti tas ke pasar, tas untuk tempat berkat, dll.  Adapun motif jali biasanya terkesan dengan model yang lebih modern dan lebih estetik, karna kebanyakan orang-orang yang memesan dengan bahan jali adalah dari kalangan ibu sosialita dan remaja perempuan. Sehungga modelnya lebih bervaraitif mengikuti kegunaannya, seperti model totebag, tas jinjing, hand bag, dll.

Apa tujuan dari pelatihan ini?
Sebelum melakukan pelatihan, mahasiswa KKN telah melakukan survei ke beberapa rumah produksi UMKM desa Brumbung. Mahasiswa menemukan 2 rumah produksi yang melakukan usaha tas anyaman ini. Di tempat pertama, yaitu di Dusun Brumbung, mahasiswa KKN mengunjungi rumah produksi milik pasangan suami istri Bapak Suyadi dan Bu Tatik. Pada kunjungan tersebut, mahasiswa melakukan interview seputar tas anyaman, produksi, tenaga kerja, dan sebagainya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil produksi oleh Bapak Suyadi sangat baik dengan berbagai macam model yang dapat menyesuaikan kebutuhan consume, konsumen dapat menentan model sendiri yang diinginkan. Skala pemasarannya pun cukup luas hingga Bali dan sekitarnya, namun media pemasarannya hanya mengandalkan satu jenis sosial media yaitu WhatsApp sehingga jangkauan pemasaran hanya dari pembicaraan orang yang mengenal pasangan tersebut. Adapun tenaga kerja yang ada pun masih sekitar daerah dusun tersebut dengan total 18 pekerja, sehingga terkadang merasa kualahan katika mendapat pemesanan jumlah sangat besar.

Oleh karena itu, mahasiswa KKN memtuskan untuk melaksanakan pelatihan tas anyaman berbasis pada tempat tersebut, karena dirasa tempat tersebut perlu tenaga kerja lebih banyak. Sehingga dengan adanya pelatihan ini, mahasiswa berharap banyak sumber daya manusia terutama ibu-ibu yang produktif namun belum dapat menentukan ingin melakukan apa dapat bekerjasama dengan pemilik produk sehingga dapat menguasai dalam membuat anyaman. Dengan menganyam yang merupakan pekerjaan yang tidak terlalu keras, ibu-ibu tetap dapat memperhatikan keluarganya serta dapat menambah penghasilan, dan dapat membantu memenuhi permintaan konsumen dalam jumlah besar.

Dengan demikian, sumber daya manusia di Desa Brumbung dapat mengembangkan bakat dan kemampuan mereka untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat dan dapat membantu keuangan keluarga. Pelatihan serta merta diharapkan dapat menjadi berguna bagi semua orang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun