"Apa maksudnya uang cash, Mbak ?"
"Uang pas, Pak."
"Lho, ini juga pas Mbak. Coba itung. Pas Rp. 6.000,- khan !"
Mungkin karena banyak pengunjung kantor pos yang memandangi si Mbak, akhirnya uang tersebut diterima juga.
Ini sebagian kisah nyata yang menggambarkan betapa tidak berharganya uang logam kita. Bahkan di beberapa tempat uang logam ini sudah digantikan dengan permen. Jangan-jangan ini pula yang dijadikan salah satu alasan pihak Bank Indonesia yang berencana akan me"redominasi" mata uang kita. Akankah uang logam kita nasibnya akan berakhir menjadi (sekedar) "alat untuk kerokan" ?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI