Seharian kemarin saya membaca puluhan artikel. Pengalaman para kompasianers mengikuti blog competition Samber THR.
Menarik. Bukan hadiah utama semata yang memotivasi para kompasianers. Saya mendapati beragam pengalaman yang penuh suka duka selama para kompasianer berjibaku mengikuti tema harian yang sudah ditentukan oleh admin.
Saya sendiri tidak ikut dalam blog comperition Samber THR 2021. Waktunya bersamaan dengan banyak kegiatan akhir tahun pelajaran untuk kelas XII. Jadi saya memutuskan untuk tidak mengikutinya.
Belajar dari blog competition pada akhir tahun kemarin. Perlu stamina ekstra untuk menyelesaikan kompetisi menulis secara maraton ini. Kesulitannya tentu pada tema yang sudah ditentukan.
Suka Duka Para Kompasianer
Tak bisa dipungkiri ikut kompetisi blog mendatangkan suka dan duka. Apalagi bagi kompasianer yang baru pertama kali ikut. Bahkan yang sudah berkali-kali pun merasakan sensasi yang sama.
Seperti kompasianer Zaldy Chan, Sigit Eka, Kaekaha dan Ali Musri yang sudah 3 kali ikut Samber THR. Kompasianer Kaekaha sudah bisa menikmati kompetisi ini layaknya seni menikmati hidup. Sementara bagi pak Ali sedikit kesulitan karena harus keluar dari jalur (genre) beliau yang selalu menulis puisi di Kompasiana.
Kompasianer Tety Polmasari yang sudah ikut 2 kali saja masih merasa dag dig dug. Wajar jika kompasianer Ayra Amirah merasakan seperti sport jantung karena baru pertama kalinya ikut.Â
Demikian pula halnya dengan kompasianer Desi Indah yang tulisan-tulisannya sudah langganan AU masih gelagapan dikejar deadline. Konpasianer Meti sampai harus melibatkan anaknya untuk memenuhi syarat ngevlog.
Untuk tantangan baru membuat vlog bukan halangan bagi kompasianer muda semacam pak Guru Ozy. Bahkan hasil karya Headliners 2020 ini mendapatkan banyak pujian. Kalau tahun lalu dapat hadiah kulkas. Moga-moga tahun ini dapat hadiah utama biar bisa segera sewa tenda biru. He hee...
Begitulah beberapa nukilan pengalaman para kompasianer dalam mengikuti kompetisi blog Samber THR 2021. Kompasianer Alip Yog sampai rela menyelesaikan menulis buku demi mengikuti Samber THR Kompasiana.Â
Kata pak Arif R. kompetisi blog ini dapat mengasah life skill dan membangun karakter. Kalau sudah begini tidak ada lagi duka. Karena duka sudah menjelma menjadi suka.
Salam Samber THR.
Jkt, 090521