Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hindari 3 Hal Jika Ingin Mengritik yang Baik

22 Februari 2021   08:52 Diperbarui: 22 Februari 2021   08:55 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alam demokrasi memberikan kebebasan. Setiap warga negara berhak untuk bersuara dan mengeluarkan pendapat.

Adalah seorang presiden Jokowi yang meminta rakyat untuk tidak takut mengritik. Tentu kritik konstruktif. Bukan asal kritik. Apalagi cenderung ke fitnah.

Setidaknya kritik akan menjadi bahan evaluasi dan wahana intropeksi diri bagi para pejabat. Selayaknya pula para pejabat tidak alergi kritik. Harus mau mendengarkan. Jangan buru-buru apriori. Apalagi membungkam kritik.

Kritik Konstruktif

Supaya kritik yang disampaikan menjadi efektif. Berikut ini tiga hal yang harus dihindari jika ingin melakukan kritik.

Pertama, ewuh pakewuh

Perasaan ewuh pakewuh atau sungkan harus disingkirkan jika kita ingin mengritik. Perasaan tidak enak atau kasihan akan menjadikan kritik tidak orisinil. Bahkan akan menjadi sentimentil.

Budaya ewuh pakewuh biasanya dimanifestasikan dengan kata-kata bersayap. Apabila pejabat yang ingin dikritik tidak peka maka pesan kritik tidak akan sampai. Bahkan bisa menimbulkan salah tafsir.

Kedua, tendensius.

Maksudnya hindarkan kritik yang bertendensi negatif. Menyerang pribadi bukan kebijakannya. Kalau tendensi negatif yang dikedepankan ujung-ujungnya akan bermuara pada fitnah.

Fenomena di masyarakat sering kentara sekali kritik yang demikian. Indikasinya terlihat dari kritik yang dilontarkan. Arahnya mudah ditebak.

Apapun yang dikerjakan oleh pejabat yang tidak disukai selalu saja disalahkan. Kebijakan baik atau buruk tetap saja salah di mata pengritik. Orang Jawa bilang waton suloyo! Yang penting rame. Gaduh.

Ketiga, melebar ke mana-mana.

Kritik harus fokus dan jelas. Terpusat pada suatu permasalahan. Jangan ditambah-tambahin dengan bumbu-bumbu yang tidak perlu. Mubadzir.

Jelas disampaikan kepada siapa kritik disampaikan. Tidak usah muter-muter. Orang akan menjadi pusing mendengarkannya. Sulit menemukan pokok kritikannya.

Begitu saja. 

Jkt, 220221

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun