Tidak terasa Bulan Bahasa sudah harus meninggalkan kita. Haruskah bersedih dan menangis sesenggukan atau biasa saja ?
Jangan takut, dia akan datang lagi. Tahun depan, tahun 2021.Â
Haruskah berlalu begitu saja ? Sebagian orang ya, sebagian yang lain begitu berkesan. Saya tetmasuk yang merasa berkesan dengan datangnya Bulan Bahasa.
Entah sugesti atau apa, saya sendiri kaget, ternyata setelah saya hitung selama bulan Oktober ini sudah menayangkan 46 tulisan di Kompasiana.
Dari 46 tulisan itu perinciannya, 23 artikel gado-gado, 12 cerpen da  11 puisi. Gado-gado karena saya nulis apa saja yang terlintas di benak pikiran.
Tentang corona yang masih menggila, hohi memelihara tanaman hias yang baru ngetrend sampai olahraga khususnya balap motogp.
Yang nyinggung Bulan Bahasa malah hanya 2 tulisan saja. Om Ini Bus Lo, ndompleng momen unjuk rasa UU Cipta Kerja. Tapi saya justru menyoal tentang bahasa ngeblog.Â
Satu lagi tentang peribahasa, masih ndompleng kepopuleran lagi. Padahal saya bahas tentang ketenangan jiwa. Maaf ya !
Gendruwo Cerpen Terpopoler
Bulan Oktober ini sempat membuat saya terkejut-kejut. Cerpen saya Gendruwo sempat dilirik oleh 1.097 pembaca dan menjadi salah satu artikel terpopuler.