Topografi sebuah wilayah memiliki dampak yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Desa Kedungguwo, dengan topografi dataran rendahnya, mengalami implikasi yang besar terhadap penggunaan lahan, tata ruang pemukiman, dan dinamika ekonomi masyarakat. Wilayah dataran rendah ini cenderung dikenal dengan luasnya lahan pertanian yang subur, menciptakan kondisi yang mendukung pertanian intensif. Dengan memahami karakteristik topografi wilayah mereka, masyarakat desa dapat merencanakan pengembangan yang sesuai dengan kondisi geografisnya. Hal ini memberikan peluang bagi mereka untuk mengoptimalkan sumber daya yang tersedia, sambil tetap berkomitmen pada prinsip keberlanjutan lingkungan.Â
Desa Kedungguwo adalah sebuah desa yang makmur, di mana mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, peternak, pedagang, pegawai negeri, buruh, dan lain-lain. Meskipun demikian, dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, profesi yang paling umum dijalankan adalah sebagai petani dan peternak. Penilaian akan kesuburan tanah menjadi kunci bagi masyarakat dalam mengembangkan beragam tanaman pangan dan menggeluti kegiatan budi daya hewan ternak.
Pemanfaatan potensi lahan pertanian memegang peran sentral dalam menjaga keberlanjutan kehidupan desa, karena lahan pertanian merupakan pilar utama dalam menopang ketahanan pangan serta kesejahteraan masyarakat. Di desa Kedungguwo, sektor pertanian menunjukkan pemanfaatan yang optimal terhadap sumber daya alam yang ada. Hal ini terlihat dari kemampuan pertanian desa Kedungguwo untuk menanam berbagai jenis tanaman, mulai dari padi hingga palawija seperti kacang hijau, kedelai, kacang tanah, kacang panjang, talas, jagung, kentang, singkong, ubi, dan labu.
Keseharian masyarakat desa telah menjadi pendorong utama dalam peningkatan kualitas dan kuantitas produksi pertanian dan peternakan. Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat desa Kedungguwo telah mengadopsi teknologi dan strategi yang lebih efektif, seperti menerapkan sistem budidaya dan irigasi yang lebih canggih, yang pada gilirannya telah menghasilkan peningkatan signifikan dalam produksi. Hasilnya, tidak hanya pendapatan masyarakat desa meningkat, tetapi juga kualitas hidup mereka menjadi lebih baik, membuka peluang baru dan memberikan stabilitas ekonomi yang lebih kokoh bagi komunitas mereka.