Hallo ... sahabat  Kompasiana, pada sibuk ya ? moga aja kesibukan  kita semua yang lelah  menjadi lilah.... Amin
Hari ini penulis ingin sekali berbagi  pengetahuan  dengan menulis  artikel  yang  masih berkaitan dengan  kegiatan  di musim  Haji tahun ini,  yakni sesuatu yang berkaitan dengan  persiapan  para  jamaah  haji  yang belum berangkat atau yang sedang menunggu pemberangkatan tahun ini.  Hal ini di anggap penting oleh penulis, agar nantinya kegiatan pelaksanaan Ibadah hajinya  lebih khusu, tenang  dalam beribadah  mejadi  tamu Allah SWT.
Bagi mereka yang belum diberi kesempatan untuk berhaji, tayangan tersebut sedikit banyak memberi motivasi dan kebahagian tersendiri, tentang bagaimana perjalanan mereka, bagaimana rasanya berada di Tanah Suci Mekah, dan bagaimana melihat Kakbah secara langsung.
Namun kita lupa satu hal, sudaah kah para calon jaamaah haji ini  mempersiapkan diri  dalam melaksanakan kewajiban  Rukun Islam yang kelima ini ?  Banyak sekali tantangan yang akan jamaah haji  hadapi dan banyak hal yang perlu di persiapkan  bagi mereka,  ibarat mau keluar kota berminggu-mingu , maka  harus ada kegitan wajib yang harus di lakukan oleh para jamaah haji.
Menurut hemat penulis, ada beperapa kegiatan persiapan yang harus di lakukan oleh calon jamaah haji agar tenang selama beribadah haji, antara lain
Sebelum Berangkat Calon Haji Wajib Mengikuti Kegiatan Manasik HajiÂ
Manasik adalah bimbingan atau latihan langsung bersama berkaitan dengan  Rukun dan sunah  dalam pelaksanaan  ibadah haji. Maka kegiatan ini wajib di lakukan agar para calon haji tidak kebingungan ketika pelaksanaan Haji yang sesungguhnya. Di anjurkan juga para calon haji untuk membaca buku-buku yang berhubungan seputar perjalanan  yang akan mempertebal kerinduan para jamaah untuk segera samapai ke tanah suci.
Sebelum Berangkaat Calon Haji Wajib Menyiapkaan Keperluan Keluarga Dan Memberi Tugas kepada Anggota  keluarga  Yang lain selama di tinggalÂ
Jamaaah haji akan tinggal di tanaah suci sampaai 40 hari lamanya, tentunya anggota keluarga yang dirumah harus dipenuhi keperluannya dan di cukupi kebutuhannya selama di tinggalan. Apalagi jika yang berangkat hajiadalah kepala keluarga dan isteri yang harus meninggalkan anak-anak dirumah sekian lama. Di pastikan anak-anak mendapatkan pendampingaan dan perawatan dari orang yang bisa dipercaya, yang sudah mengetahui seluk beluk pengasuhan seperti yang biasanya di dapatkan dari orang tuanya. Â
supaya keluarga tetap bisa menjalani rutinitas dan kegiatan sehari-hari seperti sebelumnya, maka pembagian tugas di antara keluarga yang ditinggal di rumah mutlak diperlukan. Misalnya, biasanya yang memasak Ibu, maka selama Ibu menunaikan ibadah haji, tugas ini diserahkan pada anak perempuan yang sudah cukup dewasa atau pada pembantu, dan tugas yang lainnya.
Sebelum Berangkaat Calon Haji Di anjurkan Untuk Menyiapkan Keperluan  Dan Dokumen Pribadi Masing-masingÂ