Mohon tunggu...
HERU PURNOMO
HERU PURNOMO Mohon Tunggu... Freelancer - Berbagi itu tidak masalah. Asalkan bukan HOAXs

Berbagi semangat & uneg-uneg untuk permalasahan multi bidang. Berharap semoga ada kebaikan ke depan. Penulis hanya warga biasa. Hobi utak-atik template blogger khusus portofilio style & ecommerce style. Selain itu, sampingannya menanam bibit herbal kemudian menjualnya utk sekedar mencari uang

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pemanfaatan Media Internet untuk Penyuluhan Pertanian Di desa Kalisalak, Salaman, Magelang, Jawa Tengah

23 Desember 2014   23:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:37 4618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam era globalisasi yang semakin menguat, penguasaan terhadap Teknologi Komunikasi dan Informasi merupakan keharusan yang tak lagi bisa ditawar. Teknologi diyakini sebagai alat pengubah. Sejarah membuktikan evolusi teknologi selalu terjadi sebagai tujuan atas hasil upaya keras para jenius yang pada gilirannya temuan teknologi tersebut diaplikasikan untuk memperoleh kemudahan dalam aktivitas kehidupan dan selanjutnya memperoleh manfaat dari padanya. Teknologi juga memegang peranan penting dalam pengembangan pertanian. Teknologi dimafaatkan dalam tiga cabang utama pertanian yaitu penanaman, peternakan, dan perikanan. Salah satu contoh Teknologi Informasi Komunikasi yaitu internet. Internet menyajikan dunia secara tanpa batas. Lewat sarana inilah diharapkan dapat digunakan untuk mencari segala informasi yang dibutuhkan dan dapat pula digunakan oleh masyarakat desa untuk meningkatkan kesejahteraan perekonomian melalui korespondensi dengan orang lain atau perusahaan di berbagai penjuru dunia baik Informasi terkini maupun informasi terlama bisa didapat dan dikirimkan dengan cepat. Selama ini masalah yang dihadapi oleh masyarakat desa disebabkan kurangnya informasi yang baru dan tepat. Informasi dari internet berfungsi sebagai langkah awal untuk menyelesaikan masalah yang kemudian ditindaklanjuti dengan kegiatan yang lain (Anonim 2, 2014).

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berperan dalam mendukung tersedianya informasi pertanian yang relevan dan tepat waktu. Informasi hasil-hasil penelitian dan inovasi teknologi di bidang pertanian membantu upaya peningkatan produksi komoditas pertanian, sehingga tercapai pembangunan pertanian yang diharapkan. Informasi dan pengetahuan tentang pertanian akan menjadi pemicu dalam menciptakan peluang untuk pembangunan pertanian dan ekonomi sehingga terjadi pengurangan kemiskinan. TIK dalam sektor pertanian yang tepat waktu dan relevan memberikan informasi yang tepat guna ke pada petani untuk pengambilan keputusan dalam berusaha tani, sehingga efektif meningkatkan produktivitas, produksi dan keuntungan (Pinardi, 2011). Yang tidak kalah penting, media internet juga bisa menjadi media pembelajaran yang efektif untuk para petani. Kandungan informasi tentang pertanian yang sangat luas dan menarik bisa menjadi media untuk meningkatkan kualitas sumberdaya menusia pertanian. Apalagi sekarang hampir semua lembaga dan instansi pertanian telah memiliki website,  yang memuat berbagai hasil penelitian dan terapan teknologi pertanian sehingga petani bisa memetik ilmu dan pengalaman dari website itu (Anonim, 2014).

Pengembangan teknologi sangat berpengaruh sekali untuk menghasilkan efek-efek yang sinergis dalam menumbuhkan pertanian. Misalnya untuk membantu para petani indonesia yang mengolah lahannya dengan cara-cara tradisional dan belum menggunakan teknologi yang tinggi, para peneliti ini harus mencari cara apa dan teknologi informasi komunikasi apa yang cocok diterapkan dalam pertanian di masyarakat indonesia ini, sehingga nantinya akan meningkatkan produktivitas dan daya saing mereka.  Intinya para peneliti maupun yang bergelut dalam bidang pertanian dapat menciptakan suatu teknlogi informasi dan komunikasi untuk bidang. Dengan demikian, untuk mengelola usaha taninya dengan baik, petani memerlukan berbagai sumber informasi, antara lain : kebijakan pemerintah; hasil penelitian dari berbagai disiplin ilmu; pengalaman petani lain; dan informasi terkini mengenai prospek pasar yang berkaitan dengan sarana produksi dan produk pertanian. Sistem pengetahuan dan informasi pertanian tersebut dapat berperan dalam membantu petani dengan melibatkannya secara langsung terhadap sejumlah besar kesempatan, sehingga mampu memilih kesempatan yang sesuai dengan situasi dan kondisi faktual di lapangan. Perkembangan jejaring pertukaran informasi di antara pelaku yang terkait merupakan aspek penting untuk mewujudkan sistem pengetahuan dan informasi pertanian. Dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi serta peran aktif berbagai institusi pemerintahan maupun nonpemerintahan (swasta dan LSM) dan masyarakat jaringan informasi bidang pertanian di tingkat petani diharapkan dapat diwujudkan (Fardi, 2014).

Mulyadari cit. Rahayu (2013) menjelaskan bahwa melalui kegiatan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi  maka ada diperoleh manfaat dalam mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan di antaranya adalah:

1.Mendorong terbentuknya jaringan informasi pertanian di tingkat lokal dan nasional.

2.Membuka akses petani terhadap informasi pertanian untuk: 1) Meningkatkan peluang potensi peningkatan pendapatan dan cara pencapaiannya; 2) Meningkatkan kemampuan petani dalam meningkatkan posisi tawarnya, serta 3) Meningkatkan kemampuan petani dalam melakukan diversifikasi usahatani dan merelasikan komoditas yang diusahakannya dengan input yang tersedia, jumlah produksi yang diperlukan dan kemampuan pasar menyerap output.

3.Mendorong terlaksananya kegiatan pengembangan, pengelolaan dan pemanfaatan informasi pertanian secara langsung maupun tidak langsung untuk mendukung pengembangan pertanian lahan marjinal.

4.Memfasilitasi dokumentasi informasi pertanian di tingkat lokal (indigeneous knowledge) yang dapat diakses secara lebih luas untuk mendukung pengembangan pertanian lahan marjinal.

5.Petani perlu memanfaatkan dengan optimal teknologi-teknologi alternatif tersebut sehingga mereka tidak ketinggalan informasi dan dapat mengembangkan pertaniannya. Informasi yang didapatkan dapat menjadi acuan pengembangan dalam budidaya maupun pengolahan pasca panen. Tentu saja hal yang kita harapkan adalah peningkatan produktivitas dan nilai tambah yang merupakan ciri pertanian modern dapat tercapai. Keterlibatan dari penyedia informasi tentu sangat penting. Universitas-universitas, lembaga penelitian di bidang pertanian, LSM, dan pemerintah harus secara proaktif menyediakan layanan-layanan informasi melalui internet yang saat ini cukup murah dan terjangkau dai sisi penyedia informasi. Permasalahannya adalah kita harus bersama-sama saling melengkapi untuk memberikan yang terbaik bagi para petani kita, agar kesejahteraan mereka meningkat.

Akan tetapi para petani di indonesia sering sekali untuk mengakses teknologi yang ada yang telah dikembangkan oleh berbagai peneliti. Oleh karena itu disini diperlukan adanya peran penyuluh pertanian yang dapat mensoailisasikan tentang penggunaan teknologi yang dapat membatu dalam pengelolaan usaha tani mereka sehingga nantinya akan menciptakan suatu usaha tani yang lebih produktif dan efisien. Oleh karena itu diperlukan tenaga penyuluh yang benar-benar kompeten untuk membantu menerpakan dan mengaplikasikan penggunaan teknologi ke para petani. Dengan berkembangnya teknologi  informasi dan multimedia yang begitu cepat maka akan berdampak pada peningkatan terhadap kualitas sumber daya tenaga penyuluh. Penyuluh pertanian dituntut untuk memahami teknologi informasi dan komunikasi selain dari ilmu-ilmu  mengenai pertanian. Oleh sebab itu para penyuluh juga harus mampu mengaplikasikan teknologi informasi sebelum mereka melakukan penyuluhan -penyuluhan. Sehingga pada akhirnya penyuluhan berfungsi untuk menjembatani kesenjangan antara praktek yang harus atau biasa dijalankan oleh petani dengan pengetahuan dan teknologi yang selalu berkembang yang menjadi kebutuhan petani tersebut. Penyuluh pertanian akan membimbing petani dengan pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang untuk diterapkan kepada petani dalam usaha taninya. Sebaliknya jika petani mempunyai masalah yang memerlukan pemecahan para ahli, seperti kegagalan panen akibat serangan hama/ keadaan tanahnya dapat disampaikan kepada para ahli melalui penyuluh (Fardi, 2014).

Penyuluhan Pertanian

Sekarang kita berada pada era informasi dimana semua informasi apapun dapat kita peroleh dengan mudah melalui media-media pendukung informasi seperti internet, televisi, media cetak, dan lain-lain. Dalam hal ini dunia pertanian pun menggunakan teknologi informasi untuk mendukung kegiatan pembangunan pertanian berkelanjutan. Teknologi informasi dan komunikasi memiliki peranan penting dalam mewujudkan pertanian yang modern secara tepat waktu. Pada saat ini penguasaan terhadap teknologi informasi  semakin menguat. Kini teknologi informasi merupakan hal mutlak yang tidak bisa ditawar lagi. teknologi informasi diyakini sebagai alat pengubah untuk memperoleh kemudahan dalam aktivitas kehidupan sehari - hari dan selanjutnya memperoleh manfaat yang sangat banyak dari teknologi informasi. Teknologi informasi mempunyai peranan yang vital dalam segala bidang, salah satunya pada bidang pertanian.  Maka dengan memanfaatkan teknologi informasi dengan baik maka pertanian di Indonesia akan lebih maju (Kurniawan, 2014). Van den Ban dan Hawkins (1999) menambahkan bahwa dalam mencapai peningkatan produksi, teknologi memang diperlukan dan para petani perlu mengadopsi teknologi itu. Petani harus berubah dari penggunaan teknologi lama ke penggunaan teknologi baru yang lebih maju. Teknologi yang diterapkan dalam mendukung pembangunan pertanian Indonesia merupakan teknologi untuk meningkatkan produktivitas, peningkatan mutu dan diversifikasi produk olahan di sektor hilir, baik itu untuk skala kecil, menengah, maupun besar (Van Den Ban dan Hawkins, 1999).

14193280291209239803
14193280291209239803

Sistem pertanian yang tangguh harus didukung oleh sistim layanan penyuluhan pertanian yang baik. Layanan tersebut sangat diperlukan untuk membantu petani mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi dalam menjalankan usahataninya dan memperbaiki tingkat ekonomi keluarga maupun kondisi kehidupannya (Fukuda (2005). Penyuluhan dapat menjadi sarana kebijaksanaaan yang efektif untuk mendorong pembangunan pertanian dalam situasi petani tidak mampu mencapai tujuannya karena keterbatasan pengetahuan dan wawasan. Sebagai sarana kebijakan penyuluhan, hanya jika sejalan dengan kepentingan pemerintah atau organisasi yang mendanai jasa penyuluhan guna mencapai tujuan petani tersebut. Lebih dari 500.000 agen penyuluhan pertanian di dunia harus memainkan peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kompetensi petani. Mereka juga diharapkan memainkan peranan baru, seperti memperkenalkan pertanian yang berkelanjutan yang menuntut ketrampilan-ketrampilan baru (Van Den Ban,1999).

Maka dengan demikian bahwa peran  penyuluh pertanian harus dapat mensosialisasikan tentang penggunaan teknologi yang dapat membatu dalam pengelolaan usaha tani mereka sehingga nantinya akan menciptakan suatu usaha tani yang lebih produktif dan efisien. Oleh karena itu, diperlukan tenaga penyuluh yang benar-benar kompeten untuk membantu memaparkan dan mengaplikasikan penggunaan teknologi ke para petani. Dengan berkembangnya teknologi informasi dan multimedia yang begitu cepat maka akan berdampak pada peningkatan terhadap kualitas sumber daya tenaga penyuluh. Penyuluh pertanian dituntut untuk memahami teknologi informasi dan komunikasi selain dari ilmu-ilmu mengenai pertanian. Sehingga pada akhirnya penyuluhan berfungsi untuk menjembatani kesenjangan antara praktek yang biasa dijalankan oleh petani dengan pengetahuan dan teknologi yang selalu berkembang yang menjadi kebutuhan petani tersebut. Penyuluh pertanian akan membimbing petani dengan pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang untuk diterapkan kepada petani dalam usaha taninya (Nainggolan, 2012).

Program Penyuluhan untuk Pertanian Desa Kalisalak

Kalisalak adalah desa di kecamatan Salaman, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Kalisalak adalah desa yang cukup maju dalam pertaniannya. Terdiri dari 11 pedukuhan 42RT/11RW dengan perincian : RW 01. Dusun Jurang terdiri dari 7 RT,  RW 02,  Dusun Ngandongan terdiri dari 4RT,  RW 03. Dusun Karangwetan tediri dari 3 RT,  RW 04. Dusun Salakan terdiri dari 2RT,  RW 05. Dusun Basongan terdiri dari 6RT,  RW 06. Dusun Gorangan Lor terdiri dari 2RT,  RW 07. Dusun Gorangan Kidul terdiri dari 8 RT, RW 08. Dusun Blondo terdiri dari 2 RT,  RW 09. Dusun Pandansari terdiri dari 3RT,  RW 10. Dusun Ngapus terdiri dari 4RT,  RW 11. Dusun Mulosari terdiri dari 2 RT (Wikipedia, 2014). Luas wilayah 4,28  km2. Secara umum kondisi iklim Kecamatan Salaman tidak auhberbeda dengan daerah-daerah lain di Jawa Tengah pada umumnya yaitu tropis. Ketinggian daerah ini dari permukaan laut adalah 208 m (Mustamid, 2008)

Desa Kalisalak adalah tempat kelahiran Ibuku dan tempat yang nantinya akan kukembangkan pertaninanya. Karena aku seorang mahasiwa pertanian, ini sudah menjadi keinginanku. Sesuai juga dengan visi Salaman  (bppkmagelang, 2012) “Terwujudnya SDM Pertanian yang Profesional, kreatif, inovatif dan berwawasan global dalam rangka meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah, ekspor dan kesejahteraan petani  adalah visi dari Salaman”. Maka penulis merencanakan menggunakan internet sebagai media pembelajaran petani melalui penyuluhan. Penyuluhan dilakukan dengan mengambil materi video, jurnal hasil-hasil penelitian, website pertanian, dan berbagai inovasi pertanian dan selanjutnya dilakukan praktek usai penyuluhan.  Secara singkat kegiatan program dan metode penyuluhan disajikan dalam baga.

14193278942097577507
14193278942097577507

Penjelasan program dan metode ada di bawah ini

a. Adapun program-program  penyuluhan Desa Kalisalak yaitu :

1. Agrowisata

Agrowisata adalah suatu bisnis yang dilakukan oleh para petani yang bekerja di sektor pertanian bagi  kesenangan dan edukasi para pengunjung. Agrowisata adalah suatu bisnis yang dilakukan oleh para petani yang bekerja di sector pertanian bagi kesenangan dan edukasi para pengunjung. Agrowisata menghadirkan potensi sumber pendapatan dan meningkatkan keuntungan masyarakat. Pengunjung kawasan agrowisata dapat berhubungan langsung dengan para petani dan mendukung peningkatan produk-produk pertanian secara tidak langsung  (Jolly dan Reynolds, 2005). Lobo et all. (1999) menjelaskan bahwa  pembangunan agrowisata akan menawarkan kesempatan bagi petani lokal untuk meningkatkan sumber pendapatan mereka dan meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidup sejalan dengan keberlanjutan dari kegiatan tersebut. Selain itu, melalui pengembangan agrowisata yang menonjolkan budaya local dalam memanfaatkan lahan, kita bisa meningkatkan pendapatan petani sambil melestarikan sumber daya lahan (Lobo et all., 1999).

141932823358592941
141932823358592941

Pembangunan suatu kawasan agrowisata dapat  berperan dalam peningkatan kesejahteraan  masyarakat lokal dan pengentasan kemiskinan. Hal ini dapat dikategorikan sebagai pengembangan ekonomi lokal atau Local Economic Development . Strategi pengembangan ekonomi lokal tersebut perlu melibatkan masyarakat perdesaan secara langsung dalam perencanaan, pelaksanaan, melakukan evaluasi, dan memonitor pembangunan desa wisata mereka (Yoeti, 2008).

2.Pertanian Organik

Usaha pertanian modern seringkali menyebabkan pengurasan unsur hara dari dalam tanah dalam jumlah besar pada saat panen. Sebagai contoh hasil panen tanaman padi sebanyak 5 ton per ha akan menyerap dari dalam tanah sebanyak 150 kg N, 20 kg P, dan 20 kg S.(Sutanto, 2002).Pengelolaan kesuburan tanah pada sistem ini hanya ditekankan pada penggantian unsur hara melalui aplikasi pupuk anorganik, tanpa usaha untuk mempertahankan kesuburan tanah secara lestari (keseimbangan antara input dan output hara). Tujuan dari suatu program kesuburan tanah yang lestari adalah menggunakan secara efisien hara-hara yang diberikan ke tanah untuk produksi tanaman tanpa mengakibatkan akumulasi atau kelebihan yang dapat hilang terbawa ke lingkungan yang sensitif Samosir cit. Syaifuddin dan Idris (2005).

Sistem pertanian organik sebagai suatu system alternatif untuk menanggulangi krisis pertanian modern yang ditujukan untuk mempertahankan biodiversitas dan konservasi tanah. Oleh karena itu, muncul pertanyaan apa yang dimaksud dengan pertanian organik? Pertanian organik adalah sistem pertanian yang berbasis pada penggunaan residu atau mendaur ulang residu dari kegiatan apa saja di sekitar lahan seoptimal mungkin asalkan memen uhi kriteria (Hairiah cit. Syaifuddin dan Idris, 2005).

Sutanto, 2002, mendefinisikan pertanian organik sebagai suatu system produksi pertanian yang berasaskan daur ulang secara hayati. Daur ulang hara dapat melalui sarana limbah tanaman dan ternak, serta limbah lainnya yang mampu memperbaiki status kesuburan dan struktur tanah. Secara lebih luas, Sutanto, 2002, menguraikan bahwa menurut para pakar pertanian Barat sistem pertanian organik merupakan ”hukum pengembalian (law of return)” yang berarti suatu sistem yang berusaha untuk mengembalikan semua jenis bahan organik ke dalam tanah, baik dalam bentuk residu dan limbah pertanaman maupun ternak yang selanjutnya bertujuan memberikan makanan pada tanaman. Filosofi yang melandasi pertanian organik adalah mengembangkan prinsip-prinsip memberikan makanan pada tanah yang selanjutnya tanah menyediakan makanan untuk tanaman ( feeding the soil that feeds the plants) dan bukan memberi makanan langsung pada tanaman.

Kelebihan dalam Sistem Pertanian Organik

a.Meningkatan aktivitas organisme yang menguntungkan bagi tanaman.

Mikroorganisme seperti rizobium dan mikroriza yang hidup di tanah dan perakaran tanaman sangat membantu tanaman dalam penyediaan dan penyerapan unsur hara. Juga banyak organisme lain yang bersifat menekan pertumbuhan hama dan penyakit tanaman. Misalnya pertumbuhan cendawan akar (Ganoderma sp, Phytopthora sp) dapat ditekan dan dihalangi oleh organisme Trichoderma sp.

b.Meningkatkan cita rasa dan kandungan gizi.

Cita rasa hasil tanaman organikmenjadi lebih menarik, misalnya padi organik akan menghasilkan beras yang pulen, umbi – umbian terasa lebih empuk dan enak atau buah menjadi manis dan segar. Selain itu pertanian organik juga meningkatkan nilai gizi. Hasil uji laboraturium terhadap beras organik mempunyai kandungan protein, dan lemak lebih tinggi daripada beras nonorganik. Begitu pula nasi yang berasal dari beras organik bisa bertahan (tidak mudah basi) dua kali lebih lama ketimbang nasi dan beras organik. Kalau biasanya nasi akan menjadi basi setelah 12 jam maka nasi dari beras organik bisa bertahan 24 jam.

c. Meningkatkan ketahanan dari serangan organisme pengganggu.

Karena dengan penggunaan pupuk organik yang cukup maka unsur – unsur hara makro dan mikro terpenuhi semua sehingga tanaman lebih kuat dan sehat untuk menahan serangan beberapa organisme pengganggu dan lebih tahan dari serangan peryakit.

d.Memperpanjang unsur simpan dan memperbaiki struktur.

Buah dan hasil pertanian tidak cepat rusak atau akibat penyimpanan. Buah cabai misalnya akan nampak lebih kilap dengan pertanian organik, hal ini bisa dipahami karena tanaman yang dipupuk organik , secara keseluruhan bagian tanaman akan mendapat suplai unsur hara secara lengkap sehingga bagian – bagian sel tanama termasuk sel – sel yang menyusun buah sempurna.

e.Membantu mengurangi erosi.

Pertanian organik dengan pemakaian pupuk organik mejadikan tanah leih gembur dan tidak mudah terkikis aliran air. Struktur tanah menjadi lebih kompak dengan adanya penambahan bahan – bahan organik dan lebih tahan menyimpan air dibanding dengan tanah yang tidak dipupuk bahan organik. Pada tanah yang miskin bahan organik, air mudah mengalir dengan membawa tanah (Prawira, 2007).

3.Pupuk Organik

Usaha yang dilakukan untuk memperbaiki kesuburan tanah adalah dengan melakukan pemupukan menggunakanpupuk organik. jenis pupuk inimempunyai lainyaitu dapatmemperbaiki sifat–sifat fisik tanahseperti permeabilitastanah, porositas (Roidah, 2013).

4.Pestisida Nabati

Era globalisasi atau pasar bebas menuntut produsen mampu menghasilkan mutu produk pertanian yang aman serta bebas dari bahan kimia beracun agar produk tersebut mampu bersaing di pasaran. Untuk mencapai hal tersebut diharapkan petani mengarah pada pertanian organic khususnya dalam mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT). Pestisida nabati merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman, karena pestisida ini mudah terurai dan tidak merusak lingkungan (Hasanuddin et al., 2008).

b. Adapun metode yang akan digunakan yaitu :

1.Kunjungan langsung ke kelompok tani atau pelaku pertanian (demonstrasi langsung dan mendiskusikan masalah pertanian hasil download dengam menggunakan kuota internet Indosat, selanjutnya menentukan pertemuan untuk penyuluhan metode 3).

2.Kunjungan langsung ke lahan pertanian (Tanya dan diskusi di sawah/lahan)

3.Penyuluhan langsung dengan menggunakan powerpoint hasil download dengan internet Indosat (melihatkan hasil-hasil penelitian, gambar komoditi, memperlihatkan teknologi baru pertanian, pembagian leaflet, modul, dan ditampilkan video daerah pertanian organic, video agrowisata, video cara bertani terbaru, dan laiinya

SUMBER PUSTAKA

Anonim 1. 2014. Desa Internet. < http://tabloidsinartani.com/content/read/desa-internet/>. Diakses tanggal 22 Desember 2014.

Anonim 2. 2014. Peranan Internet di Bidang Pertanian. . Diakses tanggal 22 Desember 2014.

Boone dan Kurtz. 2007. Pengantar Bisnis Kontemporer Edisi 11. Penerjemah Ali Akbar Yulanto dan Krista. Salemba Empat. Jakarta.

BPPK. 2012. Kecamatan Salaman. . Diakses tanggal 22 Desember 2014.

Efendi, G. 2013. Contoh Program Penyuluhan Pertanian. http://gensiko.blogspot.com/2013/09/contoh-programa-penyuluhan-pertanian.html. Diakses tanggal 23 Desember 2014.

Fardi, I. 2014. Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terhadap Bidang Pertanian. <http://liejasa.dosen.narotama.ac.id/files/2014/10/4.-Manfaat-TIK-Terhadap-Bidang-Pertanian.pdf>. diakses tanggal 22 Desember 2014.

Hasanuddin, Hamzah, F. dan Dahlan. 2008. Aplikasi Pestisida Nabati pada Pertanaman Jagung. Jurnal Agrisistem Vol. 4 No.1 : 11-18.

Jolly, A. D., & Reynolds, A. K. 2005.  Consumer Demand For Agricultural And On-Farm Nature Tourism. Uc Small Farm Center Research Brief. <http://sfp.ucdavis.edu/files/143466.pdf>. Diakses tanggal 23 Desember 2014.

Kartasapoetra, A. G. 1994. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta

Kurniawan, A. 2014. Manfaat Teknologi Informasi di Bidang Pertanian.  . Diakses tanggal 22 Desember 2014.

Lobo, R. E., Goldman, G. E., Jolly, D. A., Wallace, B. D., Schrader, W. L., dan Parker, S. A. 1999. Agricultural Tourism: Agritourism Benefits Agriculture In Sandiego County . <http://www.sfc.ucdavis.edu/agritourism/agritourSD.html> . Diakses tanggal 23 Desember 2014.

Mustamid, K. 2008. Mujahadah Bukhoren di Kecamatan Tempuran dan Kecamatan salaman, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Skripsi. Fakultas Ushuludin. UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta.

Nainggolan, H. L.  2012. Kajian Pengaruh Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Pengembangan Pertanian Dalam Rangka Meningkatkan Produktifitas Komoditi Pertanian. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2012).

Pawiro, Y. 2007. Pertanian Organik. http://yprawira.wordpress.com/pertanian-organik/. Diakses tanggal 23 Desember 2014.

Pinardi. 2011. Menuju Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Melalui Cloud Computing. e-Indonesia Initiative 2011 (eII2011). Konferensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 14-15 Juni 2011.

Rahayu, D. P. 2013. Pemanfaatan Teknologi Informasi. .  Diakses tanggal 22 Desember 2014.

Roidah, I. S. 2013. Manfaat Penggunaan Pupuk Organik untuk Kesuburan Tanah. Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO Vol.1.No.1 : 30-42.

Sutanto, Rachman, 2002, Pertanian Organik Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Soehardiyono, L. 1992. Petunjuk Bagi Penyuluhan Pertanian. Erlangga. Jakarta.

Syaifuddin dan Idris.  2005. Pengembangan Sistem Pertanian Organik : Antara Harapan atau Tantangan. Jurnal Agrisistem Vol. 1 No. 1 : 1-8.

Tim Redaksi AgroMedia Pustaka. 2001. Sukses Menetaskan  Telur Ayam. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Van Den Ban dan Hawkins. 1999. Penyuluhan Pertanian. Kanisius. Yogyakarta

Pustaka Gambar

Gambar 1

http://anastsninda.blogspot.com/2013/07/peranan-internet-bagi-pertanian.html

Gambar demonstrasi pertnaina

Gambar 2

http://kjf-bkpptulungagung.blogspot.com/p/kegiatan-penyuluhan-pertanian.html

penyuluhan [ertanian main laptop

Gambar 3
http://blog.eddypras.web.id/2013/08/agro-wisata-buah-dan-sayur-bhakti-alam.html

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun