Mohon tunggu...
PUDJO SUPRAPTO
PUDJO SUPRAPTO Mohon Tunggu... -

Businness owner, Writer, Blogger, and Banker

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Do’a dan tingkatannya (termasuk yang manakah anda?)

21 Februari 2011   13:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:24 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1298294368917603176

Assalamualaikum wr. wb

Teman-teman sesama muslim yang kompasianer ini ada sesuatu yang menarik yang patut anda simak untuk mengkaji diri seperti apakah kita ini........….

Nabi Muhammad saw menjelaskan mengenai tingkatan orang yang beramal:

  1. karena takut pada neraka, maka itu adalah ibadah para budak, karena taatnya hanya karena rasa takut,
  2. barangsiapa yang beramal karena ingin surga, maka itu amalan para pedagang, karena diotaknya hanya ingin untung,
  3. Dan barangsiapa yang beribadah karena ingin selalu dekat dengan Allah, itulah orang orang yang merdeka (tidak ada pamrihnya, karena ingin selalu dekatnya karena rasa cintanya).

Ketiga kelompok ini tetap dimuliakan oleh Allah swt, namun tentunya yang paling mulia adalah yang beribadah karena tak menginginkan apa – apa selain kedekatan pada Allah SWT, banyak pula teriwayatkan hal seperti ini dari kalangan sahabat Radhiyallahu ‘anhum, mereka merindukan Allah swt, dan Allah merindukan mereka.

Sebagaimana sabda Rasul saw :

“Barangsiapa yang merindukan perjumpaan dengan Allah maka Allah merindukan perjumpaan dengannya” (Shahih Bukhari)

Namun Nabi Muhammad saw berdoa dengan ketiga – tiganya, karena beliau saw tahu bahwa tidak semua umatnya akan mampu mencapai derajat tertinggi, ada di umatnya yang memang ibadahnya karena takut pada neraka, ada yang ibadahnya karena ingin surga, ada yang ibadahnya karena Ingin dekat dengan Allah swt, maka beliau diajari oleh Allah swt untuk berdoa dengan ketiganya.

Jadi jenis do’a ini kelompok yang manakah anda ini sesungguhnya…..??? (Yang tahu hanya anda tentunya, dan selamat berdo’a….)

Related post in here:

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun