Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mengapa Harus Berutang?

9 Agustus 2020   20:58 Diperbarui: 9 Agustus 2020   20:57 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Utang dan uang, dua kata bergema dengan nada dan akhiran yang sama.  Sebagai sebuah hubungan tanpa status yang terus melekat.  Karena  utang lahir dari sebuah keperluan yang berujung pada sebuah nilai berupa uang.

Agunan, kredit macet, overdraft, adalah rentetan kata yang  saling bersambung menjadi beban finansial bagi seseorang yang telat membayar utang di lembaga pembiayaan.

Utang produktif untuk usaha atau utang konsumtif untuk memenuhi keinginan pada dasarnya sama saja.  Sebab dipakai atau tidak,  berkembang atau tidak,  utang tetaplah menjadi beban yang harus dibayar.

Utang adalah sebentuk kata yang enak saat menerima dan menjadi beban yang sangat berat saat mengembalikan.  Apalagi bila membayar utang adalah bagian pengeluaran tetap yang sumber pendapatan tidak tetap.

Sehingga banyak orang yang melakukan tindakan gali lobang tutup lobang,  berutang untuk melunasi utang yang  lain. Atau melakukan tindakan take over, mengalihkan jaminan utang dari satu lembaga pembiayaan ke lembaga pembiayaan yang lain. Sehingga seumur hidup selalu punya utang dan tak pernah bisa lunas sampai ajal menjemput.

Sesunguhnya secara hakikat kita semua punya utang. Utang pengorbanan orang tua,  utang kebaikan orang lain,  utang janji yang tak pernah ditepati,  bahkan sengaja berutang uang tapi tak mau membayar.

Dalam islam utang dirujuk dengan kata "dainun". Sehingga orang yang berjanji dianggap memiliki utang , "al'ahdu dainun" janji adalah utang.

Membayar utang tepat waktu sesuai pada dasarnya adalah menjalankan perintah agama.  Sebab utang harus dibayar, dan orang yang berutang tak boleh lari dari kewajiban membayar utang, sebab orang yang dengan sengaja tidak membayar utang sama saja dengan pencuri.

Marilah kita berfikir, mengapa kita harus berutang?
Untuk apa kita berutang ?
Apakah kita bisa membayar utang?

Seorang pengusaha berutang untuk mengembangkan usahanya. Tapi usahanya berhasil atau tidak,  lembaga pembiayaan tidak akan peduli.  Utang harus dibayarkan.Dan bila tidak jaminan akan disita kemudian dilelang.  Bila pendapatan dari hasil lelang melebihi jumlah utang maka sisanya akan dikembalikan.  Tapi bila kurang, yang berhutang berkewajiban menambahinya.

Terkadang orang berutang hanya karena keinginan memiliki sebentuk barang.  Entah rumah,  kendaraan, atau barang elektronik  keperluan rumah tangga.  Mau membeli secara cash tidak ada kemampuan,  sehingga yang bisa dilakukan hanya dengan sistem kredit.  Membayar uang muka,  dan melunasinya dengan cara menyicil setiap bulan pada tanggal yang sudah ditetapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun