Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Soal Debt Collector, Saya Juga Punya Pengalaman Menyedihkan

7 Maret 2020   09:28 Diperbarui: 8 Maret 2020   08:08 2550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rupiah.(THINKSTOCKS/FITRIYANTOANDI)

Melihat berita bentrok antara debt collector dan pengemudi ojol di Yogyakarta oleh Kompas, Ojek Online Bentrok dengan debt collector.

Mengingatkan saya pada sebuah kejadian beberapa tahun lalu yang berkaitan dengan debt collector. 

Bermula dari usaha yang sepi dan tidak dapat memberikan keuntungan, saya memberanikan diri untuk mengambil program KUR (Kredit Usaha Rakyat), sementara saya masih punya tanggungan satu motor lagi yang belum lunas. 

Jadi waktu itu saya harus membayar hutang di dua tempat. Satu di leasing pembayaran motor dan satu lagi di bank tempat saya mengambil KUR. 

Tapi situasi ekonomi tak beranjak maju juga karena harga barang yang terus melonjak sementara dagangan sepi. Sementara saya tak punya penghasilan selain dari jualan siomay. 

Sampai akhirnya saya memberanikan diri untuk take over, memindahkan hutang ke leasing lain dengan mengambil jaminan di bank sebelumnya. Tanggungan hutang teralih, saya malah makin terjepit karena iklim usaha tak kunjung membaik. 

Kalau tidak salah Rp 3000.0000/bulan adalah tanggungan saya dengan memasukkan BPKB 3 motor sebagai jaminan, yang harus saya bayar selama tiga tahun. 

Sejak saya melakukan take over, teror dari leasing itu datang laksana hantu. Biasanya 4 hari sebelum jatuh tempo pihak leasing akan terus menelpon dan menanyakan kapan akan saya membayar. 

Hal itu terus dilakukan setiap hari tanpa mengenal waktu, pagi sore siang malam nyaris tanpa henti. Bahkan di hari libur tanggal merah ada nomor pribadi atas nama leasing menanyakan kapan saya mau membayar angsuran. 

Pas di hari H debt collector dari leasing datang. Mereka akan terus menelpon bila saya tidak merespon. Bahkan terkadang malam hari pun mereka masih menelpon

Saya benar-benar merasa tersiksa. Bila malam hari saya tak dapat tidur nyenyak selalu memikirkan bagaimana bisa membayar angsuran.  Bahkan pernah rasanya ingin bunuh diri karena merasa tak sanggup lagi menahan beban hidup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun