Tak ada ruang parkir khusus, kendaraan roda dua berada di depan warung. Dan kendaraan roda empat terparkir memanjang satu jalur ke barat.
Itu adalah suasana saat pertama kali saya memasuki area rumah makan Iwak Manuk Pak No jalan Siwalan Krobokan Semarang.
Dari luar irama keroncong yang dibawakan oleh pemusik jalanan yang mangkal di dekat pintu masuk, mengalun pelan. Seperti menyambut tamu yang datang saat makan siang telah tiba.
Deretan meja kursi sebagian telah penuh. Berisi orang-orang berseragam kantor yang duduk  secara berkelompok. Beberapa meja sudah dipenuhi aneka menu yang tersedia di sini. Burung belibis, bebek Alaska, ataupun daging burung puyuh yang siap disantap.
Daging burung kuntul sedang kosong, kata pemiliknya para pemasok burung ini sudah beberapa lama tidak setor karena sulitnya mendapatkan buruan. Kata mereka, sawah ladang yang banyak disulap menjadi pemukiman, membuat eksistensi burung ini raib. Entah mereka berkembang biak dan pindah ke mana tak ada seorangpun tahu.
Dua porsi bebek alaska goreng pesanan saya hari ini. Sayang di tempat ini tidak ada camilan sebagai selingan menunggu makanan datang. Jadi kami hanya beberapa kali menyeruput minuman yang sudah kami pesan sebelumnya.
Setelah beberapa lama menunggu, akhirnya pesanan datang diantar pramusaji. Dua porsi iwak bebek berwarna kecoklatan itu membuat saya menelan ludah. Cleguks..
Terlalu asyik saya makan, hingga nasi nambah, sambel dan lalapan nambah, tapi lauknya nggak habis-habis juga sampai kekenyangan. hahaha.
Kalau anda tertarik silahkan mampir ya? Saat anda keluar dari tol Krapyak Semarang dan menuju ke arah timur, google maps akan menuntun anda sampai di depan warung Iwak Manuk Pak No.