Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Apakah di Tahun 2020 YouTube Masih Menawan?

30 Desember 2019   11:35 Diperbarui: 31 Desember 2019   03:26 4552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru pada bulan November 2019 YouTube kembali mengagetkan para kreator anak dengan peraturan yang tidak dapat diganggu gugat.

Dengan alasan melindungi anak-anak mulai November, YouTube akan menonaktifkan kolom komentar untuk channel yang bergenre anak-anak. Dan mulai 20 Desember lalu YouTube akan menonaktifkan monetisasi seluruh konten yang bergenre anak. 

Anak-anak diperbolehkan memiliki channel sendiri minimal berusia 13 tahun, dan mengatasnamakan afiliasi pengelolaan konten pada orangtua masing-masing. Dan kepemilikan akun adsense minimal berusia 18 tahun.

Sampai di sini youtuber masih banyak mengenai banyak kendala yang lebih berat. Banyak kreator bertebaran di YouTube yang mencoba mencari penghasilan dengan cara me-reupload video orang lain yang terdapat di berbagai media sosial, tindakan seperti beresiko terkena teguran hak cipta dan yang terparah videonya akan dihapus oleh YouTube atas permintaan pemilik video atau berbagi penghasilan dengan pemilik hak cipta.

Dalam hal ini banyak kreator yang menjerit, seperti menghadapi simalakama: dihapus view hilang, tidak dihapus channel terkena teguran.

Di YouTube memang banyak video berbagai genre, berita, hiburan, tutorial, vlog, dan sebagainya. Kreator YouTube boleh Mengunggah video apapun asalkan tidak melanggar standar komunitas, semisal ketelanjangan, eksploitasi anak, kekerasan, kecelakaan yang massif yang memperlihatkan darah dan adegan tubuh manusia yang terluka.

Pornografi mendapat mendapat perhatian sangat khusus dari YouTube, kita tidak bisa mengunggah video berupa potongan adegan porno, atau ketelanjangan meskipun hanya beberapa detik dari seluruh adegan video.

Sulitnya Memasukkan Data Validasi Untuk Mendapatkan Penghasilan.

Di banyak media sosial, banyak terbentuk grup-grup kreator dari seluruh Indonesia. Keluhan para pemula hampir setiap hari menghiasi timline grup. Keluh kesah mereka ada di seputar PIN yang belum datang, padahal sudah 3 kali pengajuan.

Setelah PIN datang, pemilik akun harus mengisikan jumlah nominal kurang dari Rp 1.000 yang dikirimkan google lewat rekening mereka. Hal ini pun terkadang banyak youtuber yang masih menemui kendala.

Hari ini banyak Tokoh publik seperti Pejabat, artis, tokoh masyarakat yang lain membuat channel YouTube dan mengisi channelnya dengan kegiatan sehari-hari. Mereka sudah dikenal sebelumnya lewat aktifitas di berbagai media elektronik tanah air. Jadi tak heran kalau channel mereka selalu menarik hingga cepat berkembang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun