Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Bola

Kaesang Bukan Guardiola?

30 September 2023   09:06 Diperbarui: 30 September 2023   09:13 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.bola.net/editorial/5-pelatih-dengan-trofi-terbanyak-di-dunia-siapa-bisa-kejar-pep-guardiola-e5b879.html

Kaesang bukan Guardiola, memang apa hubungannya?

Guardiola telah dikenal luas sebagai manajer  tim sepakbola yang luar biasa hebat. Pada musim lalu, Pep panggilan manis Guardiola, juga telah sukses membawa City bukan saja meraih juara Liga Champions tetapi sekaligus juga meraih treble winners di Ingris. Suatu prestasi yang tadinya baru dapat dilakukan oleh MU dibawah asuhan Opa Fergie. 

Raihan sukses Guardiola saat berhasil membawa City menjadi juara Liga Champions didapatkannya dengan luar biasa lama dan tentu saja sulit. Walau pun Guardiola pernah datang ke Barca, lalu dia berhasil membawa Barca memenangkan Liga Champions, tetapi tidak demikian halnya saat Guardiola pergi ke Bayern dan begitu juga saat dia memimpin City. 

Di Bayern, Guardiola bahkan tidak mampu membawa Bayern memenangi Liga Champions. Padahal saat Guardiola datang ke Bayern, Bayern baru saja menjadi juara Liga Champions. Bahkan Bayern harus berhadapan dengan Chelsea sebagai juara Liga Eropa, di ajang Piala Super. 

Hal itu membuat Guardiola harus berhadap-hadapan dengan Mou, yang saat mereka berdua bersaing di La Liga, Guardiola sebagai manajer Barca, Mou sebagai manajer Madrid, konon salah satu penyebab Guardiola mundur dari Barca adalah kehadiran Mou di Madrid. 

Apakah saat itu Mou sengaja pindah dari Madrid dan kembali melatih Chelsea, karena Guardiola ke luar dari sarang pangsiunnya sebagai manajer dan memutuskan untuk menjadi pelatih Bayern? 

Bisa jadi Mou tahu, kalau Chelsea akan segera bertemu dengan Bayern yang baru saja di bawah asuhan Guardiola di ajang Piala Super. Mou mungkin saja, merasa yakin akan mampu mengatasi Guardiola di ajang Piala Super itu. Keyakinan Mou pun menjadi kenyataan, karena Chelsea saat itu unggul lebih dulu dari Bayern. Senyum Mou tampak mengembang melihat hal itu. Terapi jelang akhir babak ke dua, Guardiola berhasil menyamakan kedudukan, sehingga ajang Piala Super saat itu, harus dilalui dengah perpanjangan waktu.

Guardiola beruntung dapat mengatas Mou di ajang Piala Super, begitu juga di Liga Prime, tetapi Guardiola tidak pernah berhasil membawa Bayern meraih juara Liga Champions. 

Situasi itulah yang dihadapi Guardiola di City beberapa musim. Guardiola sering gagal mengukir sejarah baru bagi City untuk menjadi juara Liga Champions. Terkadang lalu ada anggaran bahwa Guardiola hanya dapat meraih juara Liga Champions hanya dengan Barca.

Tentu saja setelah Guardiola meraih treble winners dengan City, anggapan bahwa Guardiola hanya dapat sukses di Liga Champions hanya dengan Barca kemudian runtuh. Ternyata Guardiola mampu meraih juara Liga Champions dengan City. 

Lalu apa hubungan Kaesang dengan Guardiola?

Tentu saja tidak ada, karena Kaesang bukan Guardiola.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun