Mari_Hidup_Luar_Biasa
Dunia membentang untuk diraih. Dunia terkembang untuk jadi guru. Dunia takluk untuk jadi saksi. Dunia merunduk saat Khalifah berjanji.
Namun apa yang terjadi ?
Ketika kaum pemuja MERK bermain lidah. Tunjukkan bukti Materi lebih nyata. Dapat pula dilakukan secara Empiris,berdasarkan pengalaman. Rubah pola pikir, agungkan Rasionalitas. Kalau tidak percaya, boleh berhitung secara Kuantitatif, siapa penguasa dunia saat ini ?
Para pengikut Rosulullah pun sebagian terpikat. Filosof filosof menjadi begitu dominan dibanding Ulama. Kebenaran diperdebatkan dengan menggunakan akal bukan lagi wahyu Illahi Robbi.
Pluralisme, toleransi menjadi panglima. Radikal, intoleran, ekstrem menjadi stigma negatif. Olok olok, bully menjadi hobi. Jenggot, celana cingkrang, cadar jadi phobi.
Takbir Reuni 212 jadi sasaran keki.
Apalah daya, kalau yang dipunya tinggal doa ??
Apalah daya kalau yang dipunya tinggal ratap dan iba ??
Apakah daya kalau yang dipunya tinggal ujian dan hukuman ??
Tanpa sadar kalau doa adalah kekuatan terdahsyat.
Doa Drupadi saja bida kalahkan Kurawa.
Tanpa sadar kalau ratap dan iba adalah kesadaran tertinggi. Ratap dan iba dapat menuju jalan pada kesadaran sebagai makhluk yang dholim. Makhluk yang perlu pencerahan.
Tanpa sadar ujian dan hukuman merupakan jalan menuju derajat tinggi.
Jalan mendaki lagi sulit untuk mendapat janji suci. Janji dari Illahi Robbi.
Kaum pemuja MERK memang diciptakan untuk ujian ketabahan. Supaya kelihatan mana yang ingin hidup ini berarti atau hidup serba enak atau yang hidup biasa biasa saja.
Kaum pemuja MERK memang diciptakan untuk menguji umat manusia. Apakah manusia tetap bersyukur atau justru kufur ??
Kalaulah banyak nikmat yang gagal diraih. Namun tetap beriman kepada Allah Robbul Alamin dan mengikuti jalan hidup Rosulullah sebagai nikmat yang paling besar di muka bumi. Rosulullah yang memberi berita bahagia.
Rosulullah yang mengajarkan umat manusia untuk hanya menyembah kepada Allah sebagai Robbul Alamin.
Rosulullah yang memberi kabar gembira, jika dikala umat berduka karena terkena musibah hendaklah hanya bersandar kepada pertolongan Allah Robbul Alamin.
Dunia ini diciptakan tidak sia sia. Tentu begitu juga kita dalam menjalani hidup.
Jauhi hidup biasa biasa saja.
Mari kita menuju hidup yang luar biasa.
