Balada_Utusan_Utusan
Banyak Utusan datang. Beda tempat beda waktu beda Utusan. Namun selalu ada benang merah yang dapat ditarik dari Utusan Utusan yang datang. Pada umumnya mereka tidak diterima, mereka dibully, bahkan ada yang diancam bunuh.
Lalu bagaimana para Utusan Utusan itu menyelesaikan masalah yang dihadapi ?
Itulah Balada Utusan Utusan. Mereka yang sebetulnya membawa berita gembira, namun ditolak kaumnya. Mereka yang memberikan informasi adanya Allah sebagai Robbul Alamin, namun dicibir, diejek, dibully.
"Buktikan kalau apa yang kau katakan itu benar ?" selalu itu yang tanyakan.
Kaum pemuja MERK, selalu ingin melihat sesuatu yang nyata. Mereka begitu memuja Materi, karena itu terbukti dapat membuat mereka jaya, berkuasa dan terhormat. Dengan bersekutu sesama mereka, kaum pemuja MERK bebas melakukan kehendaknya. Aturan dibuat untuk memberi jalan pemenuhan kebutuhan mereka. Mau aklamasi 3 kali, mau pencalonan bersyarat, mau mendorong kroni, itu bukan suatu hal yang mustahil. Pembenaran selalu dapat dicari bagi pemenuhan kepentingan mereka.
Bagi mereka kaum pemuja MERK, Utusan Utusan itu hanya mengganggu kepentingan mereka. Untuk itu, kalau tidak dipercaya, dibully, kalau perlu Utusan Utusan itu disiksa dan diancam bunuh.
Hal itu tentu membuat Utusan Utusan tersebut kemudian berserah diri kepada Allah Robbul Alamin. Namun tidak lupa mereka berdoa untuk mengatasi perlawanan kaumnya, yang tidak mau mendengar pesan Allah Robbul Alamin lewat Utusan Utusan yang mengalami Balada Utusan Utusan.
Musa ke luar dari ancaman Fir'aun. Nuh membuat perahu, sebelum es mencair. Soleh mengeluarkan unta dari batu.
Namun bagi umat terdahulu azab Allah begitu pedih dan langsung turun, karena Balada Utusan Utusan.
Maka tidak aneh, kalau Kresna sempat Tiwikrama. Kresna geram dan marah besar, melihat para begundal kroni Kurawa, mau main hantam, keroyokan, menggalang kekuatan, saat Kresna menjadi Utusan Terakhir Pandawa. Â Kalau saja Kresna tidak diingatkan, Kurawa bisa punah dihabisi Kresna waktu Tiwikrama.