Srikandi Bulu Tangkis Indonesia, Susi Susanti, ikut prihatin dengan poelmik PB Djarum dengan KPAI. Susi Susanti mengkhawatirkan masa depan pembinaan bulu tangkis pada anak-anak usia dini, jika PB Djarum memutuskan untuk menghentikan audisi beasiswa pencarian bakat bulu tangkis anak-anak.Â
Menurut Susi Susanti, polemik PB Djarum dengan KPAI, akan menghambat pengembangan potensi bibit-bibit atlit-atlit muda, yang memang sangat tergantung dari bantuan klub-klub. PB Djarum merupakan salah satu klub pembina bulu tangkis, yang sangat membantu pembinaan yang dilakukan PBSI. Hal itu menurut Susi Susanti, karena PBSI melakukan pembinaan terhadap atlit atlit yang sudah berprestasi di tingkat nasional.
Sebetulnya bukan hanya PB PBSI yang menyayangkan penghentian audisi beasiswa PB Jarum, untuk pencarian bakat bulu tangkis. Namun keberpihakan PB PBSI terhadap PB Jarum, apalagi Susi Susanti menggunakan kaos Jarum, pada saat wawancara, karena sedang berada di lapangan, audisi Purwokerto, sangat disayangkan.Â
Timbul kesan seolah PB PBSI berpihak kepada PB Jarum, karena sangat membantu pembinaan bakat atlit bulu tangkis dini. Padahal PB PBSI dapat lebih safe bermain, jika PB PBSI juga mempertimbangkan suara masyarakat yang diwakili KPAI.Â
Apalagi menurut Ketua Harian YLKI, yang kemudianj juga mendukung protes KPAI terhadap PB Jarum, juga memberikan informasi bahwa pada Kejuaraan Olah Raga Internasional sudah tidak dibenarkan lagi ada iklan rokok.Â
Hal itu bukan hanya sejalan dengan protes KPAI terhadap kegiatan audisi beasiswa anak anak berbakat bulu tangkis yang dilaksanakan PB Jarum, juga pelaksanaan kegiatan audisi tersebut sudah dapat dianggap menyalahi regulasi pemerintah. Menteri PPPA juga beranggapan PB Jarum bersalah. Â Ada pun Ketua Umum PB PBSI Wiranto yang juga Menkopolhukam, memastikan bahwa pembinaan atlit akan berjalan terus.
Lebih jauh menurut Wiranto, sebetulnya masalahnya sederhana. Pembinaan untuk tahun depan, diusahakan tidak ada yang cenderung dianggap mengeksploitasi anak-anak. Begitu juga halnya tentang Jarum dan rokok, akan diatur. Tidak akan ada lagi memanfaatkan anak anak sebagai kampanye rokok.Â
Alhamdulillah, Menpora dapat mencari jalan win win solution. Terjadi kesepakatan antara KPAi dengan PB Jarum.
“Djarum Foundation, bahwa PB Djarum sepakat untuk mengubah nama yang semula Audisi Umum PB Djarum 2019 menjadi Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis, tanpa menggunakan logo, merek, dan brand image Djarum.
KPAI sepakat untuk mencabut surat KPAI tanggal 29 Juli 2019 tentang permintaan pemberhentian audisi Djarum."
Nah begitu baru bagus. Bukan lalu untuk membela Jarum, membantu anak anak memperoleh kesempatan memperoleh beasiswa jarum, harus memakai kaos jarum. Â Â