Februari berat bagi Liverpool. Diawali dengan langkah ragu, di awal Februari, Liverpool hanya mampu bermain imbang lawan WestHam (5/2). Skuad Liverpool seakan mendapat tekanan, mengingat sebelumnya Liverpool juga hanya mampu menahan seri LC (31/1), bahkan di Anfield Stadium, kandang Liverpool.Â
Sementara posisi puncak Liga Primer Inggris, direbut City dari Liverpool, hanya dengan selisih gol. Sungguh suatu hal yang menyulitkan bagi Liverpool untuk tampil prima, apakah Liverpool berada dalam tekanan.
Memang 29 tahun nir gelar, bisa saja membuat Liverpool begitu haus akan gelar. Namun di semua laga di luar Liga Primer Inggris, Liverpool justru terhempas dan kandas. Liverpool telah gugur di Qarabao Cup, Liverpool juga telah gagal lolos di Piala FA. Liverpool masih menjadi Tim yang dianggap paling kuat di Liga Primer Inggris, namun Liverpool masih harus berjuang keras di Liga Champions. Saling kejar mengejar dengan City di puncak klasemen Liga Primer Inggris, membuat banyak faktor yang dapat dianggap membuat skuad Liverpool berada dalam tekanan.
Kemenangan Liverpool  atas Bournemouth (9/2), dapat sedikit memberikan indikasi bahwa skuad Liverpool tidak mendapat tekanan. Namun ketika Liverpool tidak mampu memnafaatkan kelebihan sebagai tuan rumah, ketika menjamu Bayern pada kandang, leg I fase knock out Liga Champions, persepsi orang bahwa skuad Liverpool berada dalam tekanan, seolah  mendapat reasoning.Â
Apalagi ketika Liverpool hanya mampu bermain imbang tanpa gol di laga tandang ke MU. Suatu laga yang boleh disebut sebagi final Liga Primer Inggris. Jika Liverpool mampu memenangkan laga lawan MU, maka Liverpool bukan saja merebut puncak klasemen Liga Primer Inggris dari City, namun juga dengan selisih 3 gol. Â
Namun ternyata Liverpool hanya mampu bermain imbang lawan MU, padahal 3 pemain MU mengalami cidera pada laga tersebut. Liverpool seperti belum dapat ke luar dari tekanan ketika hanya mampu bermain imbang ketika menjamu Bayern. Satu kesempatan emas yang biasanya selalu dimenangkan Liverpooo di Liga Champions musim ini, jika menjalani laga kandang.Â
Namun kemenangan Liverpool atas watford memberikan kelegaan banyak pihak. Skuad Liverpool dapat dianggap sudah ke luar dari tekanan. Sane mencetak brace, bahkan Van Dijk pemain belakang Liverpool, juga brace serta memberikan 4 assit. Â
Hal itu tentu sangat membanggakan bukan saja Liverpudian, tetapi juga bagi skuad Liverpool sendiri, serta tentu saja Klopp. Februari ini Klopp agak sering bisa senyum. Barangkali bukan hanya skuad Liverpool yang mengalami tekanan, tetapi juga Klopp, manajer Liverpool.
Liverpool akan menjalani laga tandang ke Bayern, pada leg II fase knock out Liga Champions. Apakah Liverpoool memang sudah lepas dari tekanan. Laga lawan Bayern, di awal Maret ini, akan menjadi ujian berat, Liverpool setelah Februari berat Liverpool.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI