"Mau ke mana Pak De. Kok cuitannya sampai viral." tanya Tanu.
"Ini mau siap siap  'bedol deso' untuk menjalani laku 'topo ngrame' teng Brebes." jawab Banu.
"Wah kok kayak mau 'tinggal glanggang colong playu' gitu. Memang udah yakin kalah ?" seru Tanu.
"Ah, enggak juga. Kami punya sasaran dan target besar di sana ?" jawab Banu.
"Pak De, pak De, bikin capek saja. Bukannya bagus kalau main frontal di Pusat ?" tanya Tanu.
"Untuk di Pusat biar alumni yang nekel. Bagi kami saat ini Pusat itu Brebes." jawab Banu.
"Lho, memang apa hebatnya Brebes ? Kok sampai dianggap Pusat ?" tanya Tanu.
"Di Brebes ada telur asin. Kami ingin makan telur asin banyak banyak, supaya setiap apa yang kami ucapkan, asin, enak dinikmati masyarakat. Tapi yang lebih penting lagi Brebes itu dekat dengan tempat keramat di Jateng." kata Banu.
"Tempat keramat ?. Memang ada tempat keramat di daerah sana ?" seru Tanu.
"Ada. Belum lama ini turun Wahyu Kedaton dari dunia medsos ke Jateng.
Kami mau menjemput Wahyu Kedaton di sana." kata Banu.
Pindah Rumah untuk menjemput Wahyu Kedaton yang enggak enggak saja pak De ini, pikir Tanu.