Mohon tunggu...
MASJID BAITUL IKHLAS
MASJID BAITUL IKHLAS Mohon Tunggu... ASN Pemerintah Kabupaten Tanggamus

menulis untuk kegiatan dakwah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Paradigma Cara Memimpin dalam Islam

26 Mei 2025   21:59 Diperbarui: 26 Mei 2025   21:59 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Kepemimpinan dalam Islam (arsip Ferdi Edit)

Oleh : Ferdiansah,S.E.,M.M

TANGGAMUS- Di dunia ini, baik di dalam dunia kerja, organisasi, instansi pemerintahan maupun swasta banyak sekali dan sangat beragam gaya kepemimpinan untuk mencapai suatu tujuan, karna berhasil atau tidaknya suatu tujuan adalah tergantung dari pada pemimpin dalam mengelola tim nya dengan menciptakan fondasi untuk budaya tempat kerja yang kuat dan konsisten.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), secara bahasa, kepemimpinan adalah perihal atau cara memimpin, yaitu mengarahkan, membina, atau menuntun orang lain untuk mencapai tujuan, sedangkan Secara istilah, kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam dunia kerja yang berkembang saat ini banyak sekali tipe kepemimpinan yang bisa kita simak dan baca di berbagai literasi buku yang tersedia di toko buku ataupun di Platform aplikasi.

Berikut Rangkuman beberapa tipe gaya kepemimpinan:

  • Kepemimpinan Islam : Pemimpin yang memiliki sifat-sifat siddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan), fathonah (cerdas) serta adil, kuat, dan dapat diandalkan.
  • Demokratis (Democratic Leadership): Pemimpin melibatkan tim dalam pengambilan keputusan, mendorong komunikasi dan kolaborasi.
  • Otokratis (Autocratic Leadership): Pemimpin mengambil keputusan sendiri dan mengharapkan ketaatan tanpa banyak diskusi.
  • Laissez-faire (Laissez-faire Leadership): Pemimpin memberikan kebebasan kepada tim untuk mengambil keputusan sendiri, dengan sedikit campur tangan.
  • Birokrasi (Bureaucratic Leadership): Pemimpin mengikuti aturan dan prosedur yang ketat.
  • Melayani (Servant Leadership): Pemimpin menempatkan kepentingan tim di atas kepentingannya sendiri.
  • Delegatif (Delegative Leadership): Pemimpin memberikan wewenang dan tanggung jawab kepada anggota tim dan masih banyak lagi tipe-tipe gaya kepemimpinan.

Dalam perspektif Islam sendiri, di era modern saat ini kepemimpinan cara islam mengambil konsep dari pada Al-Quran dan As-Sunnah yang menggambarkan keteladanan dari kehidupan Nabi Muhammad saw. Mengapa gaya kepemimpinan itu sangat penting? Karna, gaya kepemimpinan seorang pemimpin biasanya dipengaruhi oleh kepribadian, pengalaman hidup, kecerdasan emosional, dan cara berpikir mereka. Itulah kenapa penting bagi seorang pemimpin untuk memahami gaya kepemimpinannya dan menyesuaikan agar bisa bekerja lebih efektif untuk mengambil Keputusan dan mengendalikan situasi.

Untuk menjadi pemimpin dalam konteks perspektif  islam kita bisa merjuk beberapa contoh ayat firman ALLAH SWT didalam Al Quran seperti pada QS. An-Nisa ayat 58 yang menjelaskan bahwa Allah memerintahkan manusia untuk menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, menetapkan hukum di antara manusia dengan adil, memerintahkan kaum muslim untuk menaati putusan hukum, yang secara hirarkis dimulai dari penetapan hukum Allah, dan Allah melarang manusia untuk memihak atau zalim dalam memutuskan perkara.

Berikut adalah beberapa sifat teladan Rasullah sebagai pemimpin yang dirangkung dari buku-buku Sirah Nabawiyah :

  • Shiddiq (Jujur dan Benar). Rasulullah SAW dikenal sebagai Al-Amin (yang Amanah) dan Al-Shiddiq (yang Jujur). Kehandalan dan kejujuran beliau menjadi dasar kepercayaan yang kuat dari masyarakat sekitarnya. Kepemimpinan yang berlandaskan kejujuran akan membangun kepercayaan yang mendalam di antara pemimpin dan rakyatnya.
  • Amanah (Bertanggung Jawab). Rasulullah SAW sangat bertanggung jawab dalam menjalankan tugas dan amanah yang diberikan kepadanya, baik dalam konteks kepemimpinan politik maupun spiritual. Pemimpin yang amanah akan dihormati dan diikuti karena masyarakat merasa yakin bahwa kepentingan mereka akan dijaga dan dilindungi.
  • Tablig (Menyampaikan Amanah). Rasulullah SAW adalah seorang rasul yang utusan Allah SWT untuk menyampaikan wahyu dan petunjuk-Nya kepada umat manusia. Dalam konteks kepemimpinan, sifat tablig mencakup kemampuan untuk menyampaikan visi, misi, dan kebijakan dengan jelas dan efektif kepada masyarakat. Komunikasi yang baik adalah kunci untuk mencapai pemahaman yang bersama-sama.
  • Fathanah (Intelek dan Berpikiran Maju). Fathanah menggambarkan kecerdasan dan kebijaksanaan Rasulullah SAW dalam menghadapi berbagai situasi dan tantangan. Pemimpin yang memiliki sifat fathanah mampu berpikir jauh ke depan, memahami konteks waktu dan tempat, serta mengambil keputusan yang bijaksana untuk kebaikan umatnya.

Dengan mengambil contoh dari kepemimpinan Rasulullah SAW, para pemimpin muslim diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang adil, aman, dan inklusif bagi seluruh masyarakat, tanpa memandang perbedaan etnis, ras, atau agama.

Konsep kepemimpinan Islam masih sangat efektif jika diterapkan pada saat ini untuk menjadi acuan menjalankan roda kepemimpinan dalam berbagai lini pekerjaan, Dengan menerapkan nilai-nilai kepemimpinan ini, diharapkan pemimpin di era modern dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, menciptakan lingkungan yang harmonis, dan memberikan dampak positif pada masyarakat. Setiap orang yang ingin menjadi pemimpin bisa  belajar dari Rasulullah sebagai teladan.

Dan berikut adalah  kutipan dari beberapa contoh pempimpin di Lampung di era modern saat ini:

1. Alm. Bpk H.Bachtiar Basri, S.H.,M.M

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun