Mohon tunggu...
Siti Masitoh
Siti Masitoh Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

LGBT adalah Penyakit, Obatilah dan Jangan Dikutuk

22 Maret 2018   22:36 Diperbarui: 22 Maret 2018   22:38 1147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

LGBT? semua tentunya paham apa itu LGBT, penyimpangan seksual yang akhir-akhir ini sedang di blow up di media. Sebenarnya penyimpangan seksual itu sudah terjadi sejak zaman dahulu, hanya sekarang ini lebih trend dikenal dengan LGBT yang merupakan singkatan dari Lesbian, Gay (homo), Biseksual (ketidakjelasan jenis kelamin), dan Transgender (ganti jenis kelamin).

Kenapa penulis memaparkan, LGBT seharusnya tidak dikutuk? karena hal ini sangat menarik sekali. Masih ingat, dengan sebuah kalimat "JANGAN PERNAH MENGUTUK KEGELAPAN, TAPI NYALAKANLAH LILIN DALAM KEGELAPAN". 

Hal ini berarti jangan mencela segala keburukan, tapi cobalah memulai dengan berbuat kebaikan dari diri sendiri. Berangkat dari kalimat tersebut, melihat yang terjadi pada kebanyakan masyarakat yang senantiasa mengutuk perbuatan seksual yang menyimpang seperti LGBT misalnya.

Menurut penulis, tidak perlu kita mengutuk penyimpangan seksual seperti LGBT, karena tidak dikutuk pun hal tersebut sudah buruk. Maka tidak perlu mencela sesuatu yang sudah tercela, tapi yang benar adalah OBATILAH, SEMBUHKANLAH, dengan bermula diadakan riset secara psikologis dan klinisnya, kenapa orang itu sampai memilih LGBT. Tentunya semua ada sebabnya, tidak mungkin semua itu terjadi tanpa adanya sebab.

Seperti contoh hasil penelitian, ada seorang pemuda yang di tangkap karena telah menyetubuhi mayat-mayat perempuan di rumah sakit. Akhirnya pemuda tersebut di teliti, hingga akhirnya terjawablah sebab pemuda itu melakukan hal tersebut. 

Orang tersebut merasa sangat sakit hati ketika orang yang dicintai sakit dan akhirnya meninggal dunia. Sehingga ada istilah penyakit, NEKROFILIA yaitu cinta pada orang yang telah mati/ menjadi mayat. 

Jadi kesimpulan dari tulisan ini, bahwa yang namanya sakit LGBT harus disembuhkan, harus lah diobati. Sangat penting mengadakan penelitian terlebih dahulu. Jangan semata-mata mencela saja tanpa adanya solusi. 

Tulisan ini pun menjadi ingatan bersama, bahwa LGBT adalah penyakit, telah ada sejak zaman Nabi Luth. Pengobatan pertama adalah menyadari dulu bahwa LGBT adalah suatu penyakit yang harus disembuhkan. 

Mintalah pertolongan kepada Allah dan bertaubat, kemudian datanglah pada ahli kesehatan atau psikologi, dan semoga dengan ini penderita LGBT dapat kembali hidup dalam fitrahnya sebagai hamba Allah yang bahagia sejati.

Salam,

Siti Masitoh

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun