Kasus covid 19 di Indonesia sudah memasuki tahun ke 2. Kita masih diliputi kecemasan karena pandemi covid 19 masih menjadi wabah penyakit yang menakutkan. Baik kasus positif dan korban yang meninggal semakin bertambah jumlahnya, meskipun juga ada pasien yang sembuh.
Upaya pemerintah dalam menanggulangi wabah penyakit ini sudah bisa dibilang luar biasa demi mencegah jatuhnya korban jiwa yang sia - sia. Mulai dari pemberlakuan PSBB sampai PPKM skala mikro diterapkan untuk mengendalikan mobilitas di masyarakat guna mencegah dan memutus mata rantai penularan virus corona.Â
Pelaksanaan program vaksinasi juga gencar dilakukan walaupun sementara ini baru di angka 10 juta ke atas pemerintah baru bisa memberikan vaksin kepada warganya. Kita patut memberi apresiasi kepada pemerintah karena dengan segala daya upaya berusaha memberikan perlindungan kepada warga negara yang berdomisili di dalam negeri.Â
Memang penyakit ini hampir melanda seluruh negara di dunia namun kita berharap yang terbaik untuk melakukan langka pencegahan dan pengobatan dalam menghadapi ganasnya virus corona.Â
Negara kita masih beruntung karena masih mampu membeli vaksin walaupun dengan segala cara ditempuh. Coba kita renungkan ternyata banyak negara lain yang sampai tidak mampu mendatangkan dan membeli vaksin karena terbentur persoalan dana yang tidak memadai.Â
Kasus  pandemi virus corona di India bisa menjadi contoh dan pembelajaran bagi negara kita. Kejadian korban jiwa yang berjatuhan akibat ganasnya covid 19  di negara tersebut sungguh sangat miris dan menakutkan. Bagaikan gelombang tsunami dimana virus corona menimbulkan banyak korban jiwa disana.Â
Seperti kita ketahui bersama walaupun pemerintah India sudah melaksanakan vaksinasi terhadap lebih dari  100 juta warganya, namun kenyataannya karena lalai dalam menerapkan protokol kesehatan yang benar akhirnya jebol juga hingga sistem kesehatan di negara tersebut kalang kabut menangani pasien yang terjangkit virus berbahaya ini. Bisa dikatakan hampir colapse penanganan kesehatan di negara tersebut karena menangani begitu banyak korban yang terserang virus corona hingga menimbulkan korban jiwa yang tak sedikit.Â
Pemerintah Indonesia  melihat kejadian yang menerjang India saat ini sebagai pelajaran yang harus mendorong pemerintah untuk lebih gencar lagi menerapkan protokol kesehatan karena kasus yang terjadi di India akibat dari lemahnya penerapan protokol kesehatan. Memang bukan persoalan mudah mengatur orang yang sedemikian banyak namun kita tetap tidak boleh lengah sedikitpun atau kendor dalam menghadapi pandemi virus corona.Â
Salah satu upaya pencegahan penularan virus corona adalah membatasi pergerakan dan berkumpulnya manusia dalam jumlah banyak.Â
Apa yang selama ini dilakukan pemerintah adalah membatasi pergerakan masyarakat yang begitu masif. Salah satu contohnya adalah aturan pelarangan mudik lebaran yang baru saja dilaksanakan. Namun apa daya pemerintah walaupun sudah melakukan penyekatan di jalan untuk melarang masyarakat mudik dan kenyataannya masih ada juga warga yang nekat mudik dengan berbagai cara dan alasan.
Apa yang menjadi kerisauan pemerintah adalah pelajaran dari aktifitas mudik tahun 2020 yang menimbulkan jumlah pasien positif dan yang meninggal dunia menjadi bertambah. Oleh karena itu berkaca dari kejadian itu maka pemerintah menerapkan aturan larangan mudik di tahun 2021 ini.
Semua sudah terjadi karena lebaran 2021 telah usai berlalu dengan segala pernak perniknya. Aturan larangan mudik sudah diakhiri namun apa yang terjadi sungguh menjadi pemandangan yang mengejutkan dimana kasus covid 19 menjadi meningkat seperti apa yang diprediksi oleh pemerintah jika sampai aturan pelarangan mudik tidak berhasil dengan baik karena kesadaran masyarakat yang masih menganggap remeh pandemi virus corona.
Akhirnya angka kasus positif covid 19 baru bermunculan dan jumlahnya semakin meningkat. Banyak daerah yang menjadi zona merah karena angka kasus positif merebak dengan signifikan dan semua itu bisa Anda saksikan sendiri  di media masa. Inilah efek nyata jika masyarakat masih belum sadar betul dengan bahaya nyata dari virus corona yang semakin hari semakin mudah proses penularannya.Â
Kalau sudah terjadi hal yang demikian maka yang  menjadi susah dan menderita adalah kita sendiri, introspeksi diri kita sendiri dan jangan saling menyalahkan apalagi mencari kambing hitam. Jadi apa yang menjadi kekuatiran pemerintah akhirnya menjadi kenyataan karena  masih terjadi mobilitas dan tingkat kerumunan yang masih tinggi di masyarakat. Â
Aturan larangan mudik diabaikan, berkerumun di tempat umum seperti tempat wisata, mall, pasar dan tempat umum lainnya masih terjadi. Hal inilah yang bisa mengakibatkan terjadinya transmisi penularan virus corona di negara kita.Â
Semoga ini menjadi pelajaran lagi bagi kita semua supaya tidak menganggap sepele pandemi virus corona. Kesadaran akan bahaya virus corona menjadi hal yang musti lebih digencarkan lagi supaya  masyarakat mempunyai kesadaran yang benar tentang bahaya virus corona yang bisa  mengancam nyawa siapa saja.Â
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI