Beberapa hari lalu, nahdliyyin dibuat heboh dengan komentar seorang yang menyandang gelar ustaz namun berperangai tak elok. Ustaz itu telah berkata buruk mengenai salah satu tokoh Nhdlatul Ulama (NU) yang dihormati, Gus Dur.Â
Ya, sosok yang sudah sekian lama meninggal dunia itu jadi korban celaannya di media sosial. Menyebut cucunda pendiri NU dengan sebutan 'bangka' dan 'kiai buta', si ustaz mengaku tersulut emosi.
Sehabis Sakit Keras Tak Introspeksi Diri
Yak benar! Bagi pembaca yang menebak sosok ustaz itu adalah Maaher at-Thuwailibi maka jawaban Anda tepat.Â
Beberapa waktu lalu, dia diberitakan mengalami sakit hingga untuk bicara saja terlihat susah. Sebuah video singkat yang memperlihatkan dirinya yang terbaring lemah dan tengah dijenguk Derry Sulaiman beredar di jagad maya. Â
Di kalangan netizen, ada yang menyebut sakitnya itu sebagai peringatan akan tabiatnya yang gemar mengumbar kata-kata kasar. Sebagai seorang yang menganggap dirinya sebagai seorang ustaz --setidaknya terlihat dari nama akun medsosnya-- pria bernama asli Sony Eranata itu sama sekali tak mencerminkan perilaku tawadlu. Termasuk saat berkomentar mengeni Gus Dur beberapa waktu lalu.
Namun jangan salah. Sebagaimana spesies sejenis lain --Gus Nur alias Sugik Nur Raharja yang akrab dengan umpatan "jancuk" dan "matamu picek"itu --Maaher punya banyak penggemar, lho. Jangan heran, di tempat kelahiran Sunda Empire ini, siapapun punya pasar. Sebagai sesama warga +62, kita harus maklumi keberadaan para penggemar 2 tokoh luar biasa itu.
Maaher memang ahli dalam menaikkan pitam melalui kalimat-kalimatnya. Seperti saat mengomentari kerusuhan di Mako Brimob pada Mei 2018 lalu. Diduga keras, frase "monyet berseragam bencong" yang ada dalam status facebook-nya merupakan metafora dari petugas kepolisian.Â
Sebelumnya, dalam sebuah video singkat, dia menggunakan frase yang mirip yakni "monyet berseragam cokelat". Kala itu, dia menyinggung Perppu ormas yang akhirnya digunakan pemerintah untuk memberangus Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) serta menuding "monyet berseragam cokelat" sebagai anti Islam.
Atas prestasinya itu, Trans 7 yang rencananya akan menayangkan ceramahnya bersama Ustaz Abdul Somad selama Ramadhan, membatalkan acaranya itu. Alhamdulillah.