Siapa yang tidak pernah mendenngar sabda dari Sang Agung perihal syukur? Siapa yang bersyukur atas nikmat (apa saja, kesehatan, dll) maka akan ditambah nikmat. Banyak cara untuk meluapkan syukur. Salah satunya dengan terima kasih. Ya kata terima kasih bagi sebagian orang mungkin terdengar biasa; formalitas. Tapi, cobalah sesekali mengucap terima kasih itu dengan kesungguhan dari hati yang paling dalam.
Berangkat dari hal tersebut saya ingin mencoba untuk kembali mengingat kepada siapa saya berterima kasih. Tentu saja tidak semuanya akan saya tuliskan. Hanya beberapa saja. Itupun hanya menyoal pelayanan jasa.
Saya pilih contoh ini karena sektor pelayanan macam ini yang sedikit banyak menguji diri. Misalnya saja, saat kita datang ke kantor dinas tertentu untuk mengurus berkas. Namun, pelayananya tidak ramah. Jutek. Lantas kita juga terbawa suasana. Sampai-sampai setelah selesai urusan kita tak mengucap terima kasih. Bahkan keluar ruangan sambil mengumpat. Pernah?
Saya akan mencoba mengingat kembali sepuluh peristiwa yang berkaitan dengan jasa.
1.Petugas Di Kecamatan
Terima Kasih kepada Pak Parjono. Beliau adalah petugas kecamatan yang memandu saya saat proses perekaman untuk E-KTP. Terima kasih telah mengarahkan saya dengan sabar selama proses perekaman itu.
2. Petugas Kebersihan
Saya berterima kasih kepada petugas kebersihan yang tiap hari berkerja dengan sepenuh hati. Memastikan jalanan, taman, dan tempat umum lainya bersih. Tanpa mereka saya tidak tahu bagaimana sampah-sampah itu akan hilang dari pandangan.
3. Petugas Kemahasiswaan Kampus
Terima kasih Ibu Aisyah, Ibu Yuyun. Sejak masih Mahasiswa baru hingga hari ini senyum tawa dari mereka tidak pernah luntur kala menghadapi keluhan mahasiswa seperti saya. Sabar mengurus. Pokoknya terima kasih sudah dengan sepenuh hati melayani. Salah satu yang bakalan dirindukan adalah sapaan dari Ibu Aisyah kala berpapasan di jalan "Uy Masikunn" huhuhuwww
4. Pramugara(i) Kereta