Agama Islam menyuruh umatnya untuk menuntut ilmu (termasuk sains). Berikut dalilnya: Niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Qur’an Al mujadalah 11) Hai jama''ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan (Q.S Ar-Rahman: 55/33). Ayat di atas pada masa empat belas abad yang silam telah memberikan isyarat secara ilmiyah kepada bangsa Jin dan Manusia, bahwasanya mereka telah di persilakan oleh Allah untuk mejelajah di angkasa luar asalkan saja mereka punya kemampuan dan kekuatan. Agama Islam juga menyuruh umatnya untuk berfikir (berlogika). Berikut dalilnya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (Ali Imran 191). Dengan demikian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Agama itu harus sejalan, dan seiring dengan Sains dan Logika karena Agama menyuruh umat manusia untuk mempelajari sains dan menggunakan logika. Bila ditemukan tidak sejalan dan tidak seiring, maka perlu diteliti lagi, mana yang salah, agamanya apa Sains dan Logikanya..