Bahkan beberapa berita Republika yang saya beberapa hari ini, Republika membuat pemberitaan yang manis terhadap pemerintahan Jokowi. Dua judul berita yang saya rasa mendukung Jokowi adalah "Presiden Jokowi Disambut Ala Raja Korea Kuno di Korsel", dan "Sikap 'Mendua' Demokrat dan Keuntungan yang Didapat Jokowi". (https://www.republika.co.id)Â
Dengan bergabungnya Erick Thohir maka kerugian di pihak Prabowo-Sandi. Kubu Prabowo Sandi saat ini kehilangan media mainstream yang akan mendukung lewat framing dan ekonomi politik media. Satu strategi yang menusuk jantung pertahanan Prabowo-Sandi dengan meminang Republika dan Erick Thohir.
Dengan kondisi di atas, tentu saja kubu Jokowi-Ma'ruf diuntungkan dari pihak Prabowo-Sandi. Satu kemenangan telah dikantongi oleh kubu Jokowi dan Ma'ruf Amin.
Dari sisi ekonomi politik tentu juga menguntungkan kubu Jokowi. Erick Thohir sebagai penguasaha media dan perusahaan lainnya, tentu akan menyumbangkan sokongan dana untuk kubu Jokowi. Apakah tidak ada transaksi kepentingan jika seorang pengusaha masuk ranah kekuasaan?
Dalam demokrasi kita saat ini, tidak akan mungkin bisa menang tanpa media dan ekonomi politiknya. Demokrasi kita terlalu mahal untuk diperankan seorang diri dengan mengandalkan partai politik. Strategi yang apik untuk memenangkan kontestasi politik saat ini adalah meminang pengusaha media dan pengusaha lainnya.
Demokrasi tanpa media dan tanpa uang tidak akan mungkin akan berjalan dengan sukses. Jika ingin memenangkan kontestasi kekuasaan adalah dengan merebut media. Siapa yang menguasai media itulah yang kelak akan mampu menguasai sebuah negara.