Mohon tunggu...
Masfiroh Alfianti
Masfiroh Alfianti Mohon Tunggu... Mahasiswa

Sosial Budaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksistensi Budaya Perhitungan Weton Masyarakat Jawa di Era Modernisasi

11 Mei 2023   16:54 Diperbarui: 11 Mei 2023   17:51 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia kaya akan beragam budaya dan tradisi yang masih dijaga dan dilestarikan hingga saat ini. Salah satunya adalah budaya perhitungan weton, budaya perhitungan weton merupakan tradisi astrologi Jawa yang digunakan untuk menentukan kecocokan antara dua orang atau memilih hari baik untuk melangsungkan acara penting. Meskipun terlihat kuno, namun budaya perhitungan weton masih dipegang teguh oleh sebagian masyarakat Jawa dan dipraktikkan hingga kini. 

Di era modernisasi seperti sekarang ini, muncul pertanyaan apakah budaya perhitungan weton masih relevan dan memiliki eksistensi yang kuat? Terlebih dengan kemajuan teknologi dan arus informasi yang semakin cepat, beberapa orang mungkin merasa bahwa budaya perhitungan weton sudah tidak perlu lagi dipertahankan.

Namun, sebenarnya budaya perhitungan weton masih memiliki eksistensi yang kuat di tengah-tengah masyarakat Jawa. Meskipun terdapat banyak cara untuk mengetahui kecocokan antara dua orang atau menentukan hari baik untuk sebuah acara, budaya perhitungan weton tetap dianggap sebagai cara yang akurat dan dapat dipercaya. Bahkan, beberapa orang menganggap bahwa perhitungan weton dapat memberikan petunjuk tentang karakteristik seseorang, potensi karir, dan hubungan percintaan.

Selain itu, budaya perhitungan weton juga memiliki nilai historis dan kebudayaan yang tinggi. Budaya perhitungan weton telah digunakan oleh masyarakat Jawa sejak zaman dahulu kala dan menjadi bagian dari identitas budaya mereka. Oleh karena itu, melestarikan budaya perhitungan weton adalah penting untuk menjaga keberlangsungan warisan budaya bangsa Indonesia.

Pertama-tama, perlu diketahui bahwa perhitungan weton bukan hanya sekedar ramalan keberuntungan semata. Di balik perhitungan weton terdapat sejarah dan filsafat yang sangat dalam. Setiap hari dalam perhitungan weton memiliki filosofi dan makna tersendiri yang berkaitan dengan unsur-unsur alam, seperti matahari, bulan, bintang, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, perhitungan weton juga memiliki nilai edukatif yang dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran bagi generasi muda. Kedua, perhitungan weton juga masih sangat relevan di era modernisasi. 

Meskipun mungkin tidak sebanyak di masa lalu, masih banyak masyarakat Jawa yang menggunakan perhitungan weton dalam melakukan kegiatan-kegiatan tertentu seperti pernikahan, khitanan, upacara adat, dan lain sebagainya. Bahkan, tidak sedikit orang yang menggabungkan perhitungan weton dengan kalender internasional sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi nenek moyang mereka.

Namun, untuk menjaga eksistensi budaya perhitungan weton di era modernisasi, diperlukan upaya-upaya untuk melestarikannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengajarkan perhitungan weton kepada generasi muda. Generasi muda merupakan penerus tradisi yang harus mengenal dan melestarikan budaya asli Indonesia, termasuk perhitungan weton. Selain itu, dapat juga diadakan acara-acara yang berhubungan dengan perhitungan weton seperti perayaan hari jadi desa atau kota dengan mengikutsertakan perhitungan weton sebagai bagian dari acara tersebut.

Dalam era modernisasi yang semakin berkembang, melestarikan budaya bukanlah perkara yang mudah. Namun, dengan upaya dan kerja sama yang baik dari masyarakat, budaya perhitungan weton dapat terus dijaga eksistensinya dan tetap relevan di era modernisasi. Budaya perhitungan weton tidak hanya menjadi identitas masyarakat Jawa, tetapi juga sebagai bagian dari kekayaan budaya dan adat yang ada di Indonesia.

Di era yang sudah serba canggih seperti sekarang ini juga tidak dapat dipungkiri bahwa budaya perhitungan weton mengalami perubahan. Saat ini, budaya perhitungan weton sudah dapat diakses secara online melalui aplikasi atau situs web, yang membuat perhitungan menjadi lebih mudah dan cepat. Selain itu, beberapa orang mungkin tidak mempraktikkan perhitungan weton secara tradisional lagi, melainkan lebih memilih mengikuti perkembangan zaman dan menggunakan metode perhitungan yang lebih modern. 

Namun, perubahan tersebut tidak membuat budaya perhitungan weton kehilangan eksistensinya. Sebaliknya, perubahan tersebut menunjukkan bagaimana budaya perhitungan weton dapat berkembang dan tetap relevan di era modernisasi. Dalam hal ini, budaya perhitungan weton dapat diterapkan secara fleksibel dan mengikuti perkembangan zaman tanpa menghilangkan nilai-nilai kebudayaan yang diwariskan oleh nenek moyang kita.

Kesimpulannya, budaya perhitungan weton masih memiliki eksistensi yang kuat di era modernisasi. Meskipun ada perubahan dalam cara perhitungan yang dilakukan, namun budaya perhitungan weton tetap dipertahankan dan melekat dalam identitas budaya masyarakat Jawa. Untuk menjaga eksistensinya perlu pelestarian yaitu dengan cara mengajarkan perhitungan weton kepada generasi muda. Karena generasi muda merupakan penerus tradisi yang harus mengenal dan melestarikan budaya asli Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun