Mohon tunggu...
Fathan Muhammad Taufiq
Fathan Muhammad Taufiq Mohon Tunggu... Administrasi - PNS yang punya hobi menulis

Pengabdi petani di Dataran Tinggi Gayo, peminat bidang Pertanian, Ketahanan Pangan dan Agroklimatologi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Penyuluh Pertanian Cantik yang Gigih Perkenalkan Varietas Padi Unggul

3 Februari 2017   09:25 Diperbarui: 3 Februari 2017   09:38 1413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1, Masna Manurung, mendampingi petani panen padi Inpari 28 (doc. FMT)

Tanaman padi varietas Inpari 28 Kerinci yang kini mulai berkembang di Dataran Tinggi Gayo, Kabupaten Aceh Tengah dalam beberapa tahun terakhir ini, tidak terlepas dari peran seorang penyuluh pertanian yang begtu gigih memperkenalkan varitas padi unggul ini kepada para petani di daerah ini. Petani yang sudah terbiasa menanam padi lokal, awalnya sulit untuk menerima ajakan dari sang penyuluh, karena mereka berangkapan bahwa di daerah ini tidak cocok dikembangkan padi unggul.

Tahun 2010 yang lalu, seorang penyuluh pertanian, Ir. Masna Manurung, MP yang saat itu bertugas di wilayah kecamatan Bintang, kedatangan tamu dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Puslitbangtan) Kementerian Pertanian dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh. Kedatangan mereka bertujuan untuk memperkenalkan beberapa varietas padi unggul seperti Ciherang, IR-64, Cobogo, Cisadane, Inpari 28, 29 dan 30 untuk di ujicobakan di kabupaten Aceh Tengah, khususnya kecamatan Bintang yang memiliki potensi lahan sawah yang cukup luas. Sebagai seorang penyuluh yang juga peneliti di Fakultas Pertanian Universitas Gajah Putih Takengon, Masna menyambut baik tawaran tersebut, karena dia melihat bahwa varietas padi lokal yang selama ini ditanam petani, selain umurnya cukup panjang, produktivitasnyapun cukup rendah.

Gambar 2, Ir. Masna Manurung, MP, sosok penyuluh pertanian yang gigih memperkenalkan varietas padi unggul kepada petani Gayo (Doc. FMT)
Gambar 2, Ir. Masna Manurung, MP, sosok penyuluh pertanian yang gigih memperkenalkan varietas padi unggul kepada petani Gayo (Doc. FMT)
Beberapa benih padi yang diberikan oleh Balitbangtan dan BPTP Aceh itu kemudian disemai dan di tanam oleh Masna dibantu beberapa teman penyuluh di BPP Bintang. Karena waktu itu tidak ada petani yang bersedia menyerahkan lahan sawahnya untuk ujicoba varietas baru tersebut, terpaksa Masna harus merogoh kocek sendiri untuk menyewa sawah seluas kuang lebih 2 rante (1.250 M2) di desa Linung Bulen, Bintang. Pada saat menyemai dan menanam varietas baru tersebut, nyaris tidak ada kendala yang ditemuinya, meskipun pada waktu itu belum ada satu orang petanipun yang “melirik” ujicoba varietas baru tersebut. Kendala mulai ditemui oleh Masna dan kawan-kawan, ketika padi yang dia tanam mulai bunting dan mengeluarkan malai (Bahasa Gayo, Seroh). Karena ditanam diluar musim dan tidak bersamaan dengan penanaman padi varietas lokal, lahan ujicoba itu mendapat serangan hama tikus dan burung yang cukup parah. Terpaksa Masna dan kawan-kawan bekerja ekstra untuk menyelamatkan hasil ujicobanya.

Meski hasil panen dari uji varietas tersebut tidak bisa optimal akibat serangan hama tikus dan burung, tapi Masna cukup bernafas lega, karena beberapa varietas dapat diselamatkan. Dia kemudian membandingkan hasil panen dari beberapa varietas tersebut, dan dari hasil pengamatannya, dia dapat menarik kesimpulan bahwa varietas padi unggul yang cukup adapatatif untuk dikembangkan di dataran tinggi adalah varietas Inpari 28 Kerinci, karena varietas ini pertama kali dikembangkan di dataran tinggi Kerinci, Jambi yang secara agroklimat sangat sesuai dengan kondisi di dataran tinggi Gayo.

Berbekal sekitar 10 kilogram benih padi hasil uji varietas perdananya, Masna kemudian membagikan benih padi itu kepada beberapa teman penyuluh yang ada di kecamatan Kebayakan, Lut Tawar dan kecamatan Bintang sendiri. Karena benih yang dia ujicobakan pertama kali adalah F-0, menurut Masna, benih itu masih bisa dikembangkan beberapa keturunan lagi sampai F-6.

Perjuangan” Masna mulai menampakkan hasil, ujicoba kedua yang dilakukan pada 3 kecamatan di sepeutaran Danau Laut Tawar itu menunjukkan bahwa varietas Inpari 28 memang cocok dikembangkan di daerah ini. Hasil ubinan dari penanaman varietas Inpari yang dilakukan Masna dan kawan-kawan menunjukkan bahwa varietas padi unggul ini mampu menghasilkan produktivitas yang cukup tinggi, yaitu antara 7 sampai 9 ton per hektar, tentu ini jauh lebih tinggi dari varietas lokal yang rata-rata produktivitasnya baru mencapai 4 ton per hektar. Para petani pun mulai “melirik” varietas baru ini, mereka menyatakan keinginan untuk ikut menanam pada musim tanam berikutnya.

Melihat upaya yang dilakukan oleh Masna mulai terlihat hasilnya, pihak BPTP mulai mensupport benih Inpari 28 ke beberapa titik di kecamatan Bintang dan Lut Tawar, karena dari hasil pantauan mereka, animo petani di wilayah ini untuk menanam padi varietas Inpari 28 cukup tinggi. Dan sejak tahun 2014 yang lalu, hampir 70 persen lahan sawah di kecamatan Lut Tawar sudah ditanami dengan varietas Inpari 28 ini, hasilnyapun sangat menggembirakan, sehingga antusias petani untuk mengembangkan varietas ini semakin tinggi.

Gambar 3, Masna Manurung juga aktif membina petani Bawang Merah (Doc. FMT)
Gambar 3, Masna Manurung juga aktif membina petani Bawang Merah (Doc. FMT)
Selain komit untuk pengembangan padi varietas unggul untuk meningkatkan produktivitas, Masna Manurung, alumni Fakultas Pertanian Unsyiah dan pasca sarjana Universitas Brawijaya, Malang ini, juga dikenal eksis dalam membina kelompok tani wanita di wilayah binaannya di kampung Nosar, Bintang. Berkat pembinaan yang dia lakukan, kelompok tani wanita “Tunes Mude” di kampung Mude Nosar, kini sudah mahir mengolah limbah pertanian menjadi pupuk bokashi yang ternyata juga memilki nilai ekonomis untuk mendongkrak kesejahteraan mereka. Masna, juga telah berhasil mengajak para petani di kecamatan Bintang untuk membudidayakan bawang merah, karena komoditi pertanian ini, nilai ekonomisnya juga cukup tinggi, sehingga apa yang sudah dia lakukan, secara tidak langsung sudah mampu mengangkat taraf hidup dan perekonomian masyarakat setempat. Perkembangan luas tanam bawang merah di kecamatan Bintang yang cukup signifikas saat ini, tidak terlepas dari upaya keras Masna untuk memberi motivasi, membimbing dan membina para petani yang dia lakukan selama ini.

Gambar 4, Masna di lahan petani kopi binaannya (Doc. FMT)
Gambar 4, Masna di lahan petani kopi binaannya (Doc. FMT)
Tetap fokus pada aktifitas pembinaan dan penyuluhan yang menjadi tugas pokoknya sebagai penyuluh pertanian, Masna masih menyempatkan diri berbagi waktu untuk ikut berperan mendidik generasi muda pertanian di Dataran Tinggi Gayo. Sampai saat ini, perempuan berdarah Batak ini, masih tercatat sebagai salah seorang dosen di Fakultas Pertanian Universitas Gajah Putih Takengon, Bahkan beberapa waktu yang lalu, dia pernaha dipercayakan mejabat sebagai Pembantu Rektor IV di perguruan tinggi kebanggaan masyarakat Gayo ini.

Di bidang pengembangan kopi arabika Gayo, kiprah Masna juga cukup signifikan, selain menjadi anggota Masyarakat Peduli Kopi Gayo (MPKG), Masna juga pernah bergabung dengan International Organisation Of Migration (IOM), sebuah NGO yang eksis melakukan pembinaan dan rehabilitasi perkebunan kopi di daerah ini. Bukan tanpa alasan, pihak IOM kemudian merekrut penyuluh multi talenta ini untuk bergabung, Perwakilan IOM melihat kapasitas keilmuan Masna yang cukup mumpuni dalam bidang pertanian maupun perkebunan, sehingga sampai dengan berkahirnya kontrak IOM di kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah pada tahun 2013 yang lalu, Masna tetap dipertahankan posisinya dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh IOM.

Bergeser ke Kecamatan Lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun