Raut kebahagiaan jelas dapat dirasakan oleh Zaini saat petani yang dibimbingnya mampu meningkatkan produktivitas sekaligus terdongkrak kesejahteraannya, karena dia berprinsip tidak akan menikmati kesuksesan seorang diri, tapi ingin orang lain juga bisa sukses beruasha tani kopi seperti dirinya.
Tak hanya menjadi pembina petani, Klinik Kopi Gayo kini juga sudah menjalin kerjasama dengan Fakustan Pertanian Universitas Teuku Umar, Meulaboh dan Prodi Kopi Fakultas Pertanian Universitas Gajah Putih Takengon.
Bersama civitas akacdemika kedua perguruan tinggi ini, Zaini ikut berpartisipasi menyiapkan generasi milenial di bidang agropreneur. Zaini juga merangkul jajaran Polres 107 Aceh Tengah untuk menggerakkan program Polisi Bertani.
Meski kliniknya kini semakin menggeliat, Zaini mengaku belum pernah mendapat bantuan maupun fasilitasi dari pemerintah daerah, semuanya dia lakukan secara swadaya sesuai dengan niatnya,
"Banyak juga pejabat yang sudah mampir kesini, tapi yang sekedar melihat-lihat, belum ada pejabat yang memberi bantuan untuk pengembangan klinik ini, saya sendiri memang tidak terlalu berharap, selama saya masih bisa melakukan secara swadaya, saya akan terus mepertahankan keberadaan klinik ini, karena memang niat saya untuk membantu petani kopi agar hidup mereka sejahtera" ungkap Zaini optimis.