Mohon tunggu...
Fathan Muhammad Taufiq
Fathan Muhammad Taufiq Mohon Tunggu... Administrasi - PNS yang punya hobi menulis

Pengabdi petani di Dataran Tinggi Gayo, peminat bidang Pertanian, Ketahanan Pangan dan Agroklimatologi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memangnya Ada yang Lebih Hebat dari Allah?

23 Maret 2018   11:38 Diperbarui: 23 Maret 2018   11:44 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Setelah mengalami 'moratorium' selama beberapa tahun sejak tahun 2014 yang lalu, mulai tahun 2017 kemarin, pemerintah mulai membuka kembali 'kran' penerimaan Calaon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) terbatas pada beberapa Kementerian dan Lembaga Pemerintah. Dan seperti yang terjadi sebelumnya, setiap ada formasi penerimaan CPNS, peminat selalu mebludak, karena sampai dengan saat ini, menjadi pegawai negeri masih menjadi pilihan favorit bahkan impian banyak orang di negeri ini. Peminat yang mendaftar bisa mencapai puluhan kali lipat dari formasi yang tersedia, ini ang membuat persaingan untuk merebut kursi pegawai negeri menjadi semakin ketat.

Ketatnya persaingan ini yang kemudian melahirkan oknum-oknum yang ingin 'menangguk di air keruh' dengan memanfaatkan momentum ini untuk mengeruk keuntungan pribadi melalui praktek percaloan. Iming-iming bisa lulus tes, banyak yang kemudian tergiur dan berani mengeluarkan duit puluhan juta demi menggapai impiannya itu. 

Padahal rata-rata mereka tau, bahwa tes CPNS saat ini menggunakan system Computer Assistance Test (CAT) yang sebenarnya nyaris tidak membuka peluang untuk meluluskan seseorang 'diluar jalur', karena test seperti ini lebih mengandalkan kemampuan dan skill seseorang, tapi tetap saja ada yang nggak 'pede' dengan kemampuan sendiri, kemudian mencari 'jalan lain yang sesat'. 

Banyak trik yang dilakukan oleh para calo, ada yang mengaku sebagai 'orang dalam', ada juga yang mengaku 'tangan kanan orang penting', ada yang mengaku 'punya koneksi ke pusat' dan sebagainya, pokoknya secara lahiriah berusaha untuk tampil meyakinkan para 'korban' mereka.

Pameo 'ada uang semua bisa diatur' yang seolah sudah 'membudaya' di tengah masyarakat, membuat banyak orang tanpa berfikir panjang mengambil 'jalan pintas' melalui praktek suap atau sogokan, ini yang kemudian memicu maraknya praktek percaloan, suap dan sogok menyogok. Ada sih yang kemudian benar-benar lulus, tapi jauh lebih banyak yang akhirnya 'lolos', sementara suap yang sudah mereka berikan, jangan harap bisa kembali lagi.

Saat sedang membuka-buka informasi tentang penerimaan CPNS tahun ini di internet, saya jadi kembali teringat pengalaman beberapa tahun yang lalu, ketika isteri saya yang waktu itu berstatus sebagai guru honorer mencoba 'mengadu untung' ikut tes penerimaaan tes CPNS. 

Entah dapat info dari mana, tiba-tiba saja ada seseorang yang kemudian menemui saya terkait dengan keikutsertaan isteri saya dalam tes CPNS itu. Dari pakaian yang dikenakannya, saya tau dia  seorang pegawai negeri juga sepeti saya, tapi saya tidak begitu mengenalnya dan tidak tau dia bekerja di instansi mana, hanya sesekali saja secara kebetulan saya melihat orang itu.

Setelah memperkenalkan diri, dengan 'pede'nya dia mengatakan kalau dia bisa mengurus kelulusan peserta tes.

"Saya dengar isteri bapak ikut tes CPNS ya?" tanyanya, tapi saya anggap hanya basa basi saja.

"Iya betul, bapak tau dari mana?" tanyaku kembali untuk 'memancing'.

"Saya ini orang dalam pak, saya tau semua orang yang ikut tes, catatannya ada sama saya" jawabnya agak angkuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun