Kembali  Dunia Olah raga Indonesia berduka. Pertandingan Sepakbola yang harusnya menjadi sebuah hiburan berakhir dengan tragis. Stadiuon Kanjuuruhan di Batu Malang menjadi saksi akan beringasnya sebuah akhir dari laga Bola. Laga yang mempertemukan antara AREMA FC dan PERSEBAYA FC  menjadi laga yang berakhir dengan sebuah tragedi.Â
AREMA FC dan PERSEBAYA FC dua klub yang dari dulu musuh bebuyutan, baik antara klubnya sendiri, supporternya maupun antar pemainnya. Masing masing mempunyai gengsi tersendiri apabila bisa saling mengalahkan. Seakan menjadi satu kebanggan apabila bisa saling  mengalahkan .  Jiwa rivalitas inilah yang kadang menyebabkan semua unsur klub menjadi naik adrenalin dan emosinya.Â
Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan sebanyak 186 jiwa (update dari Kompas tanggal ) menjadi Tragedi Sepak Bola terparah di abad ini. Â Dan semuanya adalah Suppoter AREMA FC.
Terlepas dari siapa yang salah dan harus bertanggungjawab, semua pihak stake holder yang berkepentingan di dunia sepakbola harus intropeksi, jika atmosfer sepakbola kita menjadi kondusif, aman, sehat dan kompetitif.
Menurut penulis, yang harus instropeksi duluan adalah pihak:
1. PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia)
PSSI sebagai rumah besar olahraga bola di seluruh Indonesia, harus melakukann instropeksi duluan. Apa yang harus dibenahi ?
Terkait atran main penyelenggaraaan pertandingan. Harus ada kejelasan jumlah supporter yang masuk, waktu penyelenggaraan dan aturan main penanganan terkait penjagaan pertandingan.Â
Berapa orang dari pihak kepolisian, berapa orang dari pihak TNI atau pengamanan dari panitia Lokal Non TNI dan Polisi. Selain itu harus ada perjanjian tertulis dan Pakta damai yang harus ditandatangani oleh pihak pengurus klub, perwakilan supporter dan pihak pemerintah daerah penyelenggara.Â
Selain itu, PSSI selaku Pembina Klub di Indonesia harus melakukan pembinaan yang ketat, terstruktur dan terarah kepada semua klub yang ada di Indonesia. Klub sebagai entitas yang dibina harus membuat Pakta Integritas terkait keamanan, kenyamanan, dan keselamatan para supporter yang yang klubnya berlahga, bukan anya supportenya sendiri, tetapi juga supporter lawan.
2. Klub Sepak Bola.Â