Mohon tunggu...
Mas Djoen
Mas Djoen Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Masih jadi pekerja sambil belajar nulis... Moga bisa keterusan jadi penulis... heheee... Cmungud kaka'...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Duka Sedalam Cinta Perjalanan Menuju Ridho-Nya

10 November 2017   13:13 Diperbarui: 11 November 2017   06:34 2681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Duka Sedalam Cinta (DSC) adalah sekuel dari Film Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP The Movie). Walaupun film ini bisa dibilang berdiri sendiri, namun menurut saya jika tidak menonton Film KMGP, di awal-awal film akan dibuat bingung dengan scene yang loncat-loncat. Namun bagi yang sudah menonton KMGP akan semakin menikmati film DSC tersebut.

Di awal film kita lihat sosok Gagah (Hamas Syahid) yang tercebur ke laut, yang tiba-tiba ada sososk Yudi (Masaji Wijayanto) yang menolongnya. Menurut saya ini kejutan, karena tidak terbayang sebelumnya di film KMGP, bahkan timbul pertanyaan, "Kok Yudi ada disitu?" Nah mulai paham alurnya ketika muncul sosok Kyai Ghufron (Ust Salim A Fillah) yang merupakan abang (Kakak) dari Yudi.

Dari sini banyak pesan-pesan moral, kepedulian terhadap lingkungan, dan tausiyah bergizi ala Kyai Ghufron a.k.a Ust Salim A Fillah, dan ini salah satunya, "Life is too short when we can't give something useful for the others, ini prinsip terimakasih, ada yang kita terima ada yang kita kasih, work hard and give hard".

Selain mendapatkan nutrisi bergizi, inspirasi, motivasi dan edukasi, di film DSC ini kita juga akan dimanjakan dengan pemandangan-pemandangan indah Ternate dan Halmahera Selatan. Dengan kata lain, selain mendapatkan pesan-pesan Qur'aniyah, kita juga akan pendapatkan pesan-pesan Kauniyah (alam). Seolah-olah ada Pesan CINTA dari Allah SWT yang disuguhkan dalam film ini untuk kita semua para penontonnya.

sumber foto: trailer youtube
sumber foto: trailer youtube
Buat para jomblowers ada pesan menarik dari Kyai Ghufron tuh... ketika beliau sedang berbicara dengan Yudi adiknya, "Apa yang kamu pikirkan? Memikirkan tentang siapa calon pendampingmu kelak? Aku begitu mengenalmu, in sya Allah kamu layak mendapatkan seorang wanita salihah sebagai pendampingmu, dan aku selalu berdo'a, kamu akan mampu untuk menjadi seorang imam, yang akan menjaga dirimu dan keluargamu dari api neraka. In sya Allah.. In sya Allah..." (tuuuh... keren kan...!!!).

Di film ini kita juga diajarkan bagaimana menjaga dan memelihara potensi alam untuk kemakmuran warganya, dalam hal ini Pulau Bacan di Halmahera Selatan, penghasil batu bacan terbesar di Asia, bahkan dunia. Bagaimana seorang Bupati Halmahera Selatan, lebih melawan hegemoni asing dan memilih warganya (istilah kerennya sekarang pribumi) untuk mengelola kekayaan alam di daerahnya (dalam hal ini batu bacan). Tuh.. kurang kereeen apa coba...!!! Semoga bisa dicontoh oleh pemimpin daerah-daerah lain dalam memberdayakan warganya guna mengelola kekayaan alam di daerahnya.

Sutradara (Firmansyah), penulis skenario (Fredy Aryanto) dan produser KMGP-DSC (Helvy Tiana Rosa) yang merupakan penulis langsung karya fenomenal Ketika Mas Gagah Pergi, nampaknya ingin mengajak kita semua para penontonnya mengarungi perjalanan menuju Ridho-Nya, Ridho Allah SWT, dengan penggarapan film yang apik dan epik, tanpa menggurui, namun banyak pesan-pesan moral dan pesan-pesan CINTA tuk menuju Ridho-Nya.

film-duka-sedalam-cinta-yudi-ditusuk-saat-melerai-tawuran-5a0634c65a676f02837c8882.jpg
film-duka-sedalam-cinta-yudi-ditusuk-saat-melerai-tawuran-5a0634c65a676f02837c8882.jpg
Lanjut langsung ke inti dari film ini, yaitu tentang konflik Gagah, Gita (Aquino Umar), dan Mama (Wulan Guritno) yang nampaknya mulai ada titik temu yang bisa mengakurkan (mempersatukan) mereka kembali. Berawal dari tawuran pelajar dan tertusuknya Yudi karena melerai pelajar yang sedang tawuran tersebut. Gita mulai terngiang-ngiang seandainya yang tertusuk itu adalah Mas Gagah. Disitu Gita mulai menyadari kekeliruannya dan meminta maaf kepada Mas-nya (Mas Gagah).

Mas Gagah pun menyambut perubahan Gita dan terus memotivasi, serta meyakinkan Gita bahwa Mas Gagah ga akan pergi, Mas Gagah akan selalu dekat dengannya dan akan selalu dekat di hati Gita. Dan Gita pun terus menggali apa yang Mas Gagah ajarkan kepada Gita, hingga pada suatu seminar, Gita menanyakan tentang urgensi berjilbab. Dan salah satu pengisi seminar tersebut adalah Nadia Hayuningtyas (Izzah Ajrina) yang suka disapa Mba Nadia. Dan Gita pun nampak terpuaskan dengan jawaban-jawaban cerdas dan bernas Mba Nadia. Naaah... yang lagi galau untuk urusan berhijab atau menutup aurat tonton gih film ini, apalagi sampai lepas-pasang jilbab...?!? Na'udzubillah... di film ini kamu (wanita) akan merasakan sendiri inspirasi, motivasi dan edukasi tentang urgensi berhijab tanpa menggurui dan memaksa kamu untuk berhijab loh... OK mba bro..!!!

mg1-5a0635219f91ce71575abb02.jpg
mg1-5a0635219f91ce71575abb02.jpg
Tibalah saatnya Gita berhijrah untuk menutup auratnya. Ada sebuah pesan Mas Gagah yang selalu di ingat Gita, "Segala yang Allah janjikan berharga di dunia ini, semuanya dilindungi dan di sembunyikan. Dimana engkau menemukan emas dan permata? Jauh didalam tanah, tersembunyi dan dilindungi. Dimana engkau menemukan mutiara? Jauh didasar samudera, tertutup dan terlindungi oleh cangkang yang indah. Tubuhmu suci, engkau lebih berharga daripada emas, permata dan mutiara. Sudah saatnya dirimu ditutupi dan dilindungi".

DI film KMGP kita juga masih ingat pesan Mas Gagah, "Kalau kau tak setuju pada suatu kebaikan yang mungkin belum kau pahami, kau bisa tetap menghargainya". Itulah quote-quote Mas Gagah yang menurutku keren beud. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun