Mulailah dengan memberi contoh kepada anak bagaimana cara bertanya kepada teman, seperti "Boleh aku main bareng?" atau "Kamu mau naik perosotan bersama?"
Tunjukkan juga bagaimana caranya meminta bantuan ketika anak merasa kesulitan.
Misalnya, jika anak ingin bermain bersama teman tetapi tidak tahu caranya, ajarkan mereka untuk berkata, "Aku tidak tahu cara main ini, boleh ajarin?"
Dengan cara ini, anak tidak hanya belajar berinteraksi, tetapi juga belajar untuk tidak merasa malu dalam meminta bantuan, yang merupakan keterampilan sosial penting yang akan mereka gunakan sepanjang hidup.
3. Mengajarkan Anak untuk Mengelola Konflik dengan Tenang
Tidak jarang di playground, anak-anak akan menghadapi situasi di mana terjadi gesekan atau konflik.
Mungkin anak Anda berebut mainan dengan teman atau merasa kesal ketika temannya tidak berbagi.
Ini adalah hal yang wajar, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana anak belajar mengelola konflik tersebut dengan tenang dan penuh pengertian.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah mengajarkan anak untuk berbicara tentang perasaan mereka tanpa emosi yang berlebihan.
Ajarkan anak untuk mengungkapkan perasaan dengan kata-kata, seperti "Aku merasa kecewa karena kamu mengambil mainanku," daripada melampiaskan perasaan dengan cara marah atau menangis.
Selain itu, Anda juga bisa mengajarkan anak untuk mendengarkan perasaan teman mereka. Misalnya, jika teman mereka merasa kesal karena sesuatu, ajarkan untuk tidak langsung membela diri, tetapi lebih pada mencoba memahami perasaan teman dan mencari solusi bersama.