Mohon tunggu...
AHMAD RIZQI ANANDA
AHMAD RIZQI ANANDA Mohon Tunggu... mahasiswa fakultas agama Islam

Alhamdulillah, Luar biasa, Allahu Akbar 👍🏻👍🏻

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pesantren di Era Digital: Melampaui Tradisi, Merangkul Inovasi

15 Juli 2025   10:00 Diperbarui: 15 Juli 2025   09:50 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelas pesantren modern yang mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran (Sumber: Album pribadi )

Ketika nama "pesantren" disebut, bayangan pondok sederhana dengan kitab kuning dan santri bersarung mungkin langsung terlintas di benak Kita. Namun, gambaran itu kini telah berkembang pesat. Di era modern ini, pesantren bukan lagi sekadar benteng tradisi, melainkan laboratorium inovasi yang aktif beradaptasi dengan era digital dan tantangan global. Ini adalah fakta yang sering luput dari perhatian publik.

Pesantren modern saat ini menunjukkan transformasi yang sangat pesat dan terduga. Banyak di antaranya telah dilengkapi dengan fasilitas teknologi canggih, mulai dari akses internet, laboratorium komputer, hingga penggunaan smartboard di kelas. Kurikulum pun tak lagi terbatas pada kajian fikih dan nahwu; kini, banyak pesantren yang menyajikan ilmu pengetahuan umum secara mendalam, termasuk robotika, coding, hingga entrepreneurship digital. Hal ini bertujuan menyiapkan santri agar tak hanya cakap dalam ilmu agama, tapi juga kompeten bersaing di pasar kerja modern atau menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.

Lebih dari itu, peran pesantren sebagai agent of change semakin menonjol. Di tengah maraknya hoaks dan polarisasi, pesantren menjadi garda terdepan dalam menyemai nilai-nilai moderasi beragama, toleransi, dan kebangsaan. Pengajaran tentang Islam rahmatan lil 'alamin tidak hanya secara teoritis, tetapi juga melalui praktik nyata dalam interaksi sosial dan kegiatan kemasyarakatan. Banyak pesantren kini memiliki program pengabdian masyarakat berbasis teknologi, seperti pembuatan aplikasi untuk UMKM lokal atau pelatihan literasi digital bagi masyarakat sekitar.

Tentu, tantangan tetap ada, mulai dari kesenjangan digital antarpesantren, ketersediaan tenaga pengajar yang mumpuni di bidang teknologi, hingga menjaga keseimbangan antara tradisi keilmuan klasik dengan tuntutan modernitas. Namun, dengan semangat adaptasi yang kuat, pesantren membuktikan diri sebagai institusi yang dinamis. Ia terus berevolusi, melahirkan generasi santri yang tidak hanya hafal Al-Qur'an dan memahami Hadis, tetapi juga menguasai teknologi, berjiwa wirausaha, serta memiliki kepedulian sosial tinggi. Pesantren bukan hanya menjaga masa lalu, tapi aktif membangun masa depan.

Ayo dukung dan hidupkan cinta kita terhadap agama!!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun