Mohon tunggu...
Andi Eka Prima
Andi Eka Prima Mohon Tunggu... Guru - Blog Pribadi

Andi Eka Prima, S.Pd.M.Pd Lahir di Kab.Banyuwangi 27 April 1988. Dari pasangan Bpk Hadi Suwoto dan Ibu Jumaiyah Ismiyati. Pendidikan pertama di tempuh di TK Khotidjah 14 lulus pada tahun 1995 lalu kemudian MI Miftahul Huda lulus tahun 2000, MTs Miftahul Huda lulus 2003. Kemudian Melanjutkan ke Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember lulus 2006, sempat mempuh kuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri jember tahun 2006 - 2012 Dan mendapat gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd). kemudian di tahun 2014 melanjutkan program studi Magister S2 di Universitas Islam Malang lulus tahun 2017 dan memperoleh gelar Magister Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris. karya ilmiah yang sempat di tulis yaitu Improving students' Speaking using Brocure (journal skripsi), Teaching Speaking using Visual Narrative (thesis Journal), Minat Belajar Bahasa Inggris Masyarakat dan Pertumbuhan Pariwisata (Radar Banyuwangi), serta Students' Needs Learning English as Second Language for Engineering Program Vocational High School research ).

Selanjutnya

Tutup

Money

Mengintip Rezeki Para Penjual Bakso

13 Maret 2022   15:30 Diperbarui: 13 Maret 2022   20:39 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MENGINTIP REZEKI PARA PENJUAL BAKSO

Penulis : Andi Eka Prima, S.Pd.M.Pd

Bakso merupakan makanan yang di gemari banyak orang. Hampir di setiap sudut jalan sepanjang mata melalang, kita bisa melihat rentetan pedagang bakso yang berjajar dengan gaya  kedai atau rombong dan style yang berbeda. Makanan ini selalu dicari semua kalangan melenial mulai dari tua hingga yang muda. Kita tahu bahwa setiap daerah memiliki aneka bakso dan citra rasa yang khasnya  sendiri, ini  membuktikan bahwa menu ini memang menjadi menu favorit di musim dingin atau musim penghujan.

Setiap daerah berbeda beda cara penyajianya, disepanjang jalan ketika saya merapat di sebuah kedai bakso yang terletak di perempatan mangli Jember, menu yang di sajikan cukup beragam ada bakso urat porsi kecil, porsi besar, bakso halus, balungan , gorengan, kemudian mie ayam. Begitu juga di kedai ini disediakan aneka minuman dll. Sehingga banyak pengunjung yang datang untuk menyantap menu ini apalagi pas di musim penghujan wah,, rasanya akan menjadi nikmat. 

Kemudian  ada lagi menu bakso yang sangat lezat sekali, yaitu didareah patok sebelas muncar banyuwangi, serta disebelah selatanya ada bakso yang bumbu racikanya sangat khas, dan ini berbeda sekali dengan bakso bakso yang ada,  dengan keaslian daging sapinya membuat citra rasa bisa membuat lidah tidak bisa berhenti mengunyahnya. 

Mengeapa demikian? Ada salah satu penjual bakso yang menceritakan bahwa kalau berniat ingin menjadi penjual bakso maka satu hal yang perlu di ingat bahwa jangan sekali kali mengubah - ubah racikan karena disitulah rahasianya ternyata apalagi buknya hanya setengah setengah ini bisa menghilangkan pelanggan. Kemudian, pelayanan. Ini menjadi penting mengingat para pembeli ini berasal dari daerah yang berbeda. 

Ada yang dari banyuwangi, jember, maupaun di kota itu sendiri. Sebab pembeli ini yang diingat disamping masakanya yang khas mereka juga mengingat akan pelayanan,dan kebersihanya.

Lalu apa bedanya bakso zaman dulu dengan bakso sekarang? Menurut saya bakso bakso ini sama saja dengan yang dulu. Kalau saya disuruh memilih bakso apa yang menjadi favorit saya mungkin saya akan memilih bakso yang terbuat dari daging sapi asli karena tekstur baksonya kenyal dan cenderung mengandung banyak kaldu yang membuat kuahnya menjadi sedab. Sehingga ada kenikmatan tersendiri ketika mengkonsumsinya. Bukan berarti bakso ayam tidak enak tapi ini selera masing masing. 

 Lalu kemudian orang orang dulu cara meracik kuahnya ini masih alami dimasak dengan kayu atau arang dan ini yang banyak mengundang pelanggan untuk merasakan nikmatnya kaldu yang di buat.

Saya masih menemukan penjual bakso yang usia nya sekita 70 tahun mungkin 2 tahun yang lalu sebelum pandemi.  Lalu saya bertanya " Mbah bumbu baksone ko uenak mbak bedo ngunu iki piye ngeracike mbak" dengan menggunakan baahasa jawa yang artinya ( mbah ini gimana cara negeraciknya kok baksone uenak?) waktu itu beliau memakai rombong yang pengapianya memakai arang. Dalam hati saya ini  yang membuat bumbu racikan baksonya sedap karena cara masaknya masih alami.

Sepanjang saya amati dari ke semua penjual bakso khususnya yang pernah saya kunjungi di sekitar banyuangi dan jember bahwa dapat saya tarik kesimpulan, semua penjual bakso itu kehidupanya berbeda beda.  Bisa di lihat dari latar belakang rumahnya, gaya kehidupanya maupun kendaraan yang mereka gunakan untuk bekerja atau digunakan sehari hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun