Mohon tunggu...
Agung Santoso
Agung Santoso Mohon Tunggu... Peneliti isu - isu kemanusiaan.

Tertarik dengan isu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (TPB/SDGs)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apa Sebabnya Orang Indonesia Suka Sambel?

14 Juni 2025   19:58 Diperbarui: 14 Juni 2025   20:01 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Artificial Intelligent

Pernahkah Anda datang ke sebuah resto, warung makan, bahkan angkringan dan tidak menemukan sambal? Saya pastikan Anda pasti merasa ada yang "hilang", "kurang", bahkan merasa "aneh" tempat makan kok gak ada sambelnya. 

Demikian kiranya tebakan saya.

Hal ini membuktikan bahwa sambel, atau sambal, bukan sekadar pelengkap makanan di Indonesia. Ia adalah bagian tak terpisahkan dari identitas, sejarah, dan bahkan psikologi masyarakat kita.

Sejarawan Universitas Padjadjaran, Fadly Rahman, menceritakan bahwa sambal juga merupakan menu favorit dari sederet tokoh bangsa sekaliber Tjipto Mangoenkoesoemo, Soekarno, Ki Hajar Dewantara, dan Mohammad Hatta. 

Berarti, selera kita setara kan ya sama bapak-bapak pendiri bangsa?

Sambel Bukan Cabe

Dewasa ini, banyak orang yang menganggap bahwa cabe merupakan kunci dari "sambal". 

Tentu itu benar, namun cabe bukanlah satu-satunya. Sebelum cabai, masyarakat Nusantara menggunakan lada, jahe, dan andaliman sebagai sumber pedas. 

Cabai (Capsicum spp.) bukan tanaman asli Indonesia; dibawa oleh pedagang Portugis dan Spanyol yang diperkirakan pada abad ke-16 dari Amerika.

Mari kita telusuri secara historis. Catatan tentang sambal ditemukan dalam Serat Centhini, sebuah naskah kuno yang berisi kumpulan pengetahuan tentang agama, seni, cerita rakyat, dan tradisi Jawa. Kemudian, pada era kolonial Belanda, sambal justru mulai populer di kalangan orang Belanda yang tinggal di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun