Mohon tunggu...
Masa Ulina
Masa Ulina Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog di Bandung

alumni Fakultas Psikologi di Universitas Kristen Maranatha Bandung

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menjadi Teman Curhat.... Apa yang Harus Dilakukan?

8 Februari 2023   15:54 Diperbarui: 8 Februari 2023   16:10 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Setiap orang kalau sedang curhat ke temennya atau ke seseorang yang ia rasa nyaman, tentulah akan merasa senang ketika ia didengarkan dan diperhatikan saat menceritakan masalahnya. Jika ada seseorang menjadikan anda tempat ia ingin menceritakan curahan hatinya, tentulah karena ada rasa percaya dan nyaman.

Sebaliknya pernah kah anda merasakan saat sedang curhat keseseorang berubah jadi enggan menyampaikan keluhan,  karena orang yang dicurhatin itu tidak sedang fokus pada apa yang anda sampaikan. Ketika anda berbicara ia sambil beraktifitas yang lain dihadapan anda, misalkan menjawab telepon, atau sambil mengerjakan hal lain.

Kadangkala kebutuhan orang hanya untuk didengarkan, sudah dapat meringankan tekanan perasaan yang dirasakan. Kadangkala saat bercerita ia sendiri menemukan solusi dan akhirnya terpikirkan keputusan yang akan diambil.

Saat  sedang menjadi tempat curhat seseorang, anda dapat menjadi seorang "helper" bagi teman anda atau seseorang itu. Helper adalah seorang yang memiliki peran seperti seorang konselor berhadapan dengan klien yang memiliki masalah dan membutuhkan solusi, dimana helper  memiliki kesediaan untuk menjalin relasi interpersonal dalam rangka menyelesaikan masalah klien (Egan, 1986, hlm:4).

Agar dapat menjadi seorang teman curhat /helper  yang mumpuni dapat meningkatkan kemampuan diri antara lain :

Diawali dengan komitmen bersama bahwa sebagai teman curhat akan menjaga kerahasian klien, klien (orang yang curhat) juga tentu tidak perlu menceritakan kembali masalahnya kepada pihak yang tidak kompete. . Secara normatif perlu menjaga kerahasian dalam proses curhat berkualitas (Barry, 19985, hlm:10).

2.Salah satu keterampilan sebagai konselor / helper  adalah supprtive listening. Tujuannya agar klien memiliki perasaan bahwa ia dipahami dan diafirmasi. Dalam hal ini sebagai helper perlu memiliki ketrampilan mendengarkan aktif(active listening). Mendengarkan dan menyimak, memahami perspektif mereka dan menunjukkan kepada mereka bahwa mereka didengarkan secara akurat. (Jones, Richard 2012)

3. Menggunakan bahasa tubuh yang menunjukkan bahwa sebagai helper sudah siap dan hadir dalam mendengarkan keluhan atau apapun yang dikomunikasikan klien. Baik dalam komunikasi verbal dan non-verbal.

4. Selanjutnya adalah melakukan afirmasi pada pernyataan klien, pada apa yang dikomunikasikan secara verbal dan non-verbal. Contohnya; "oh... jadi saat ini merasa sangat marahkah atau merasa sangat kesal sebetulnya?"  Tujuannya agar klien bisa mengenali perasaan / emosi apa yang sesungguhnya dirasakan.

5. Dari berbagai penghayatan perasaan yang dirasakan klien, sebagai helper dapat mempertajam, merumuskan inti permasalahan klien sesungguhnya.Jika memungkinkan klien lah yang memutuskan inti permasalahan utamanya. Agar tidak mendorong kearah problem solving yang tidak tepat sasaran.  

Situasi yang dihadapi orang yang datang curhat mungkin masalahnya dapat diceritakan dan didiskusikan bersama kemudian menemukan penyelesaian masalah. Sebagai helper seyogyanya dan sebisa mungkin meminimalisir dominasi dalam berkata-kata dan memberikan solusi. Kadangkala dalam curhatan yang tingkat kesulitan masalah yang tidak terlalu berat, klien pada dasarnya mampu menemukan solusi masalahnya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun