Mohon tunggu...
Mas Nanang
Mas Nanang Mohon Tunggu... karyawan swasta -

seorang ayah yg sederhana, kadang-kadang menjadi penulis lepas (kendali)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bencana Ini untuk Partai Politik

19 Januari 2014   16:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:41 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13901216641352955881

[caption id="attachment_290824" align="aligncenter" width="557" caption="photo (ppln.nl)"][/caption]

Bencana tahun ini benar-benar telah menghancurkan segala-galanya. Dari erupsi Sinabung, banjir bandang Manado, Palembang, Semarang, Pekalongan, Cirebon, Indramayu, Subang, Karawang, Bandung, Cikarang, Cibitung, Tambun, Bekasi, Jakarta dan daerah-daerah lain yang kadang jarang disentuh media. Dari infrastruktur (jalan, bangunan, rumah, sekolah, rumah ibadah, rumah sakit dsb), sawah, ladang dan dunia usaha bahkan nyawa pun melayang menjadi korban banjir bersusulan.

Mengapa ditujukan untuk partai politik? Wahai tokoh-tokoh, kader dan caleg dari partai politik. Marilah menyegarkan kembali ingatan kita semua. Ingatkah bagaimana Anda begitu bersemangat ketika memohon kepada rakyat agar dipilih dalam Pemilu dan Pemilukada? Hingga Anda dan orang-orang dari partai Anda ditugaskan oleh rakyat menduduki hampir semua jabatan di DPR dan DPRD, pemerintah pusat maupun pemerintah daerah? Partai politik, faktanya memegang kendali atas hidup matinya negara dan rakyat.

Dan kini bencana datang lagi, akan terus datang menghantui, menimpa rakyat yang mempercayai Anda menjadi pejabat untuk mengatur negara tercinta. Sekarang rakyat memohon kepada Anda yang terhormat,  fokus menangani bencana ini. Sekarang dan selanjutnya. Bukan semata-mata membuat Undang-undang untuk kemudian dilanggar sendiri oleh "orang-orang Anda" di lembaga-lembaga eksekutif, yudikatif maupun legislatif. Bukan semata-mata menggembar-gemborkan fungsi pengawasan,  sementara konco-konco Anda sendiri di lembaga-lembaga itu melakukan korupsi tanpa sedikitpun rasa malu. Ya, terkesan (atau terbukti?) tidak punya perasaan.

Erupsi Sinabung dan banjir di banyak belahan bumi negeri ini mungkin tidak gampang diprediksi. Tapi dengan gelar yang panjang di depan dan belakang nama Anda, tentu saja banyak hal bisa dilakukan sebagai langkah antisipasi. Langkah yang cepat, berkelanjutan dan koordinasi yang rapi. Bukan dengan retorika apalagi alasan-alasan basi.

Sekali lagi, ingat dan lihatlah. Rakyat yang belasan atau mungkin puluhan tahun berjuang untuk sekedar  ingin meningkatkan taraf hidup, hari ini jutaan di antaranya seakan-akan harus kembali ke titik Nol. Memperbaiki lagi bahkan kehilangan rumah yang dibangun dengan susah payah. Barang-barang "berharga" menurut ukuran Mereka (sepeda motor yang belum habis masa kreditnya, televisi, "surat-surat penting" dan ijazah SMA yang diperoleh dengan perjuangan sangat tidak mudah untuk kemudian mengurusnya kembali lewat birokrasi  mati sebelah), rusak sia-sia ditenggelamkan banjir yang datang "tidak sengaja".

Kami menunggu Anda dari partai politik, untuk mencontohkan apa yang harus Anda dan kami lakukan. Mempercayai Anda kembali di Pemilu dan Pemilukada nanti, atau menganggap ini mimpi buruk yang memang harus diterima untuk tidak terulang. Rakyat akan gampang meniru dari apa yang Mereka dengar, lihat dan rasakan.

Terima kasih sudah berkenan membaca dan berkomentar. Bekasi, 19 Januari 2014.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun