Mohon tunggu...
Marzuqi Ismail
Marzuqi Ismail Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Airlangga

Mahasiswa Universitas Airlangga, Fakultas Ilmu Budaya dari program studi Bahasa dan Sastra Inggris.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Childfree, Memilih Menikah Tanpa Mempunyai Anak

21 Juni 2022   05:10 Diperbarui: 21 Juni 2022   05:16 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mempunyai anak dan menjadi orang tua merupakan salah satu hal yang paling ditunggu dalam pernikahan. Berbagai macam cara mau dilakukan oleh pasangan saat mereka kesulitan memiliki momongan, seperti melakukan pengobatan atau adopsi. Akan tetapi, ada juga pasangan yang mau memilih untuk tidak memiliki anak setelah mereka menikah. Pilihan hidup ini biasa disebut childfree.

Dilansir dari HeylawEdu, istilah childfree merupakan pilihan hidup orang atau pasangan yang memutuskan untuk tidak memiliki anak. Istilah ini berbeda dengan childless. Childless adalah suatu kondisi dimana seseorang tidak memiliki anak karena faktor keadaan, seperti keguguran, maupun kondisi fisik dan biologis lainnya.

Fenomena childfree sudah lama dikenal dan berkembang di negara-negara maju. Namun beberapa tahun belakangan ini, childfree menjadi perbincangan hangat di media sosial Indonesia. Pro dan kontra atas perbincangan ini pun ramai di internet. Ada yang beranggapan bahwa perempuan berhak memilih atas tubuhnya, tetapi ada juga yang berpendapat bahwa kodrat perempuan adalah memiliki anak.

Kemunculan istilah childfree di Indonesia nyatanya masih sering dianggap tabu dan mendapat banyak stigma negatif dari masyarakat. Bagi sebagian masyarakat, childfree dipandang menyimpang dari norma dan tradisi, atau bahkan hukum agama. Pilihan hidup tanpa anak secara otomatis menentang konsep keluarga tradisional yang menempatkan tujuan menikah itu untuk melanjutkan keturunan, terutama secara biologis. Dalam kajian ilmiah yang ditulis oleh Patnani dkk., Indonesia juga digambarkan sebagai negara yang pro natalis yang masih memandang bahwa kehadiran anak dapat melengkapi pernikahan dan keluarga.

Banyak kritikan bagi pasangan yang childfree. Ditambah lagi, ketika memutuskan untuk childfree di Indonesia, ada pihak lain yang mesti terlibat, contohnya saja keluarga. Jadi, apa yang mendorong sebagian orang-orang untuk memilih childfree ketimbang mempunyai anak?

Setiap orang maupun pasangan yang memilih childfree itu memiliki alasan masing-masing yang pastinya telah dipertimbangkan secara matang dan belum tentu pihak lain dapat memahaminya. Ada beragam sudut pandang dan alasan mengapa pasangan mau tidak mempunyai anak.

Faktor Psikologi

Salah satu alasan childfree bisa saja berupa trauma masa lalu atau kesehatan mental yang belum siap. Mungkin seorang pasangan memiliki pengalaman traumatis di masa lalu. Misalnya hubungan dengan ibu dan ayah yang tidak baik. Pengalaman traumatis yang dialami di masa lalu biasanya menjadi sulit untuk dilupakan, bahkan hingga mereka dewasa. Hal ini yang bisa mendorong mereka enggan untuk mempunyai anak. Mereka takut jika kejadian yang sama akan terulang lagi kepada anak mereka.

Kesiapan memiliki anak bukan hanya dari faktor materi saja, tapi juga dari faktor mental. Seseorang yang memiliki kondisi psikologi yang kurang stabil, biasanya memiliki kekhawatiran tersendiri mengenai mereka memiliki anak.

Selain itu, memiliki anak juga harus siap memikul tanggung jawab yang besar. Kehadiran anak dalam pernikahan selain sebagai anugerah, juga membawa serangkaian kewajiban yang dipikul orang tua. Jika pasangan belum menyiapkan kehadiran buah hati dengan matang, kehadiran anak bisa malah menjadi bencana dalam pernikahan.

Faktor Ekonomi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun