Mohon tunggu...
Mary Darmawan
Mary Darmawan Mohon Tunggu... -

"The simple pleasures in life are always the best..."

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pulau Surga yang Tak Ada Duanya di Bumi Ini

28 Januari 2012   02:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:22 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setidaknya sejak 2 tahun terakhir, popularitas Raja Ampat sebagai destinasi wisata bahari di Indonesia kian meningkat. Ketenaran namanya mulai terdengar tak hanya di Indonesia, namun juga ke mancanegara. Di tahun 2009, tercatat sekitar 5000 wisatawan asing berkunjung ke Raja Ampat, dan angka itu terus bertambah sampai hari ini.
Angka itu mungkin terlihat kecil di banding dengan jumlah wisatawan asing yang datang ke Bali. Tapi bagi pulau kecil yang belum di dukung dengan infrastruktur periwisata yang baik, angka kunjungan wisatawan itu terhitung besar.
Dengan sarana dan prasarana wisata yang seadanya, kepulauan kecil di ujung Papua ini berhasil meraih predikat sebagai salah satu dari 10 wisata laut terbaik di dunia.
Hamparan luas pasir putih yang bersih, pemandangan lepas ke arah laut yang dominasi oleh warna biru dan hijau turquoise merupakan keunikan yang siap menyambut wisatawan sesampainya disana.
Cuaca yang terbaik. Sinar mentari pagi dan udara menjadi ajakan yang sulit ditolak untuk melakukan scuba diving dan menyelami alam dasar lautnya.
Diving memang menjadi pilihan utamaku yang berkunjung ke Raja Ampat ini. Satu alasan utama kenapa diving begitu memikat di Raja Ampat ini adalah karena terumbu karangnya. Tersusun cantik diantara cahaya matahari yang menembus celah gelombang laut, gugusan terumbu karang di dasar laut ini telah di akui sebagai salah satu gugusan terumbu karang dengan kualitas terbaik di dunia.
Semenjak tahun 2003, Raja Ampat merupakan pecahan Kabupaten Sorong yang terletak di wilayah papua barat.
Nama Raja Ampat sendiri berasal dari mitos masyarakat setempat tentang seorang wanita yang menemukan 7 butir telur. Empat diantaranya kemudian menetas dan menjadi empat orang pangeran. Masing2 pangeran itu kemudian tumbuh menjadi raja di keempat pulau terbesar, sementara sisanya menjadi hantu, sorang wanita dan sebuah batu.
Kepercayaan tersebut dipegang teguh oleh penduduk Raja Ampat. Mereka dikenal sebagai komunitas yang kuat akan nilai tradisi leluhur, namun sangat terbuka dalam menerima tamu dari luar.
Mayoritas warganya berprofesi sebagai nelayan tradisional, penduduk Raja ampat begitu menjaga kelestarian alamnya, terutama alam bawah laut beserta koleksi biota-biotanya. Sejumlah 1104 jenis ikan dan 670 jenis moluska (hewan lunak) telah ditemukan di perairan ini bersama dengan 75 persen dari total 537 jenis terumbu karangdi seluruh dunia.
Jika adanya promosi dan program pengembangan infrastruktur pariwisata yang lebih baik, bukan tidak mungkin Raja Ampat akan menjadi pilihan nomor satu dunia untuk wisata bahari di tahun-tahun mendatang.

Thank you,


Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun