Mohon tunggu...
Marya Ima Kulata Dessy
Marya Ima Kulata Dessy Mohon Tunggu... Guru - guru muda yang penuh dengan cita-cita untuk anak bangsa

salah satu guru di SMPN 1 Mentarang, Kabupaten Malinau Kalimantan Utara

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mimpi Menjadi Guru

28 November 2020   11:48 Diperbarui: 28 November 2020   11:56 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seperti biasanya pagi ini kuawali dengan membantu ibuku untuk membersihkan rumah dan mengurus sarapan adik-adikku. Aktivitas rutin yang tanpa lelah ku lewati. Jam dinding sudah menunjukkan pukul 07.00 pagi, saatnya aku bergegas ke sekolah karena jarak antara sekolah dan rumahku cukup jauh dan aku harus menghabiskan waktu kurang lebih lima belas menit di jalan dengan kedua kakiku. Tidak ada motor bahkan sepeda yang mengantar langkahku ke sekolah, aku hanya mengandalkan kedua kakiku yang sudah terbiasa melangkah dengan kuatnya.

Sesampainya di sekolah aku langsung duduk di kursi belajarku untuk menarik nafas sejenak dan melepas lelah. Tidak lama kemudian kelas menjadi hening mendengar derap langkah kaki yang aku tahu jelas itu adalah derap langkah kaki pak Hartono seorang guru matematika di sekolahku yang sangat ditakuti oleh teman-temanku tetapi tidak denganku, aku sangat menyukai cara ia membagi ilmunya kepada kami.

Aku seorang anak yang biasa saja dalam pergaulan, bahkan aku hanya memiliki beberapa teman yang dekat denganku. Sebenarnya bukan karena aku seorang yang introvert. Tetapi, itu karena aku tidak cukup banyak waktu untuk bermainku seperti anak pada umumnya. Semua itu karena aku harus turut membantu kedua orang tuaku untuk mengasuh kedua adikku yang masih kecil.  

"Selamat Dessy, kamu memperoleh nilai tertinggi dalam pelajaran matematika" kata pak Hartono sambil menyerahkan selembar kertas jawabanku dengan nilai 95 begitu jelas disitu.

"Terimakasih pak" sahutku dengan perasaan lega.

Pak Hartono bertanya padaku " Dessy, sebentar lagi Ujian Nasional dan kalian akan lulus dari SMA ini, apa rencana kamu selanjutnya?" aku hanya terdiam dan menggelengkan kepalaku. " kenapa" tanya pak Hartono penasaran dengan jawabanku.

 "belum ada rencana pak" jawabku.

"saya harap kamu bisa melanjutkan pendidikan kamu, karena kamu anak yang berprestasi" Pak Hartono mencoba memberi semangat kepadaku.

 Sebenarnya ingin sekali aku berkata kepada pak Hartono tentang rencana-rencanaku di masa depan tetapi apalah dayaku, aku hanya anak seorang petani bahkan untuk sampai ke jenjang ini aku hanya berbekalkan semangatku dan yang paling penting karena aku tidak harus membayar sekolah berkat program pemerintah di tempatku.

Malam ini aku memberanikan diri untuk bertanya kepada kedua orang tuaku tentang kelanjutan pendidikanku nanti.

"pak, mak 3 minggu lagi kami Ujian Nasional, kira-kira setelah lulus nanti apakah aku bisa  melanjutkan kuliah?" tanyaku dengan penuh keberanian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun