Satu per satu binar cahaya padam, Nyata terpagut aslinya
Wangi tanah basah mencecap rasa, menjemput rindu mentari pagi.
Sore iku srengenge wes ora katon ana ing langit desa
Marul Prihastuti. No 21 Hangat sinar mentari yang mulai condong ke
Dua puluh enam huruf saling bergantian membelah diri, berloncatan menempati