Sepanjang bulan Ramadan, umat Islam disunnahkan untuk melaksanakan shalat Tarawih. Di masa normal ---bukan masa pandemi--- shalat Tarawih dikerjakan berjama'ah di masjid usai shalat Isya'. Fenomena yang kita saksikan, ada banyak perbedaan dalam shalat Tarawih, salah satunya menyangkut perbedaan dalam pelaksanaan teknis, apakah dikerjakan dengan dua raka'at dua raka'at, ataukah empat raka'at empat raka'at. Ada masjid yang shalat Tarawihnya dua raka'at dua raka'at, dan ada masjid yang shalat Tarawihnya empat raka'at empat raka'at.
Perbedaan Hadits
Jika kita cermati hadits-hadits tentang pelaksanaan shalat Tarawih atau shalat malam, terdapat dua kelompok hadits. Satu kelompok hadits menyebutkan bahwa shalat malam Nabi dikerjakan dua salam dua salam, dan satu kelompok hadits yang menunjukkan shalat malam Nabi dikerjakan empat raka'at salam.
Kelompok pertama, hadits-hadits yang menunjukkan shalat malam dilaksanakan dua raka'at salam dua raka'at salam
Hadits pertama, Hadits shahih dari Ibnu Umar yang menuturkan bahwa Rasulullah saw ditanya tentang shalat malam, lantas Beliau bersabda, "Shalat malam itu dua-dua. Apabila salah seorang dari kalian khawatir shubuh maka shalat satu raka'at sebagai witir dari shalat yang telah dikerjakan" . HR. Bukhari no 990 dan Muslim no 749
Kedua, hadits shahih dari Aisyah ra. Bahwa Aisyah -- istri Rasulullah saw -- mengatakan: "Rasulullah saw shalat di antara selesai shalat Isya' --orang-orang menyebutnya 'Atamah -- sampai fajar sebelas raka'at, salam di antara setiap dua raka'at". HR. Muslim no 736
Ketiga, hadits shahih dari Zaid Al-Juhani. Bahwa Zaid Al-Juhani mengatakan, "Saya perhatikan shalat Rasulullah saw malam ini. Beliau shalat dua raka'at yang ringan-ringan, kemudian shalat dua raka'at panjang-panjang-panjang (panjang sekali.Pent), kemudian shalat dua raka'at kurang dari dua raka'at sebelumnya, kemudian shalat dua raka'at yang kurang dari dua raka'at sebelumnya, kemudian shalat dua raka'at yang kurang dari dari dua raka'at sebelumnya, kemudian witir. Semua tiga belas raka'at. HR. Muslim no 765
Kelompok kedua, hadits yang menunjukkan shalat malam dilaksanakan empat salam empat salam
"Abu Salamah bin Abdurrahman bertanya kepada Aisyah ra bagaimana shalat Rasulullah saw di bulan Ramadhan? Beliau menjawab: "Beliau tidak lebih dari sebelas raka'at, baik di bulan Ramadhan atau selainnya, Beliau shalat empat raka'at maka jangan tanya bagusnya dan panjangnya. Kemudian beliau shalat empat raka'at maka jangan tanya bagus dan panjangnya. Kemudian shalat tiga raka'at". HR. Bukhari no 3569 dan Muslim no 738
Terdapat hadits shahih yang menyebutkan Nabi salam pada raka'at kedelapan:
Pertama, hadits dari Aisyah tatkala ditanya tentang shalat Nabi saw, Beliau menjawab: "Beliau shalat tigabelas raka'at; shalat delapan raka'at kemudian witir kemudian shalat dua raka'at dan Beliau duduk, apabila hendak ruku' Beliau berdiri kemudian ruku' kemudian shalat dua raka'at antara adzan dan iqamat shalat Shubuh". HR. Muslim no 738, Ahmad no 16122 dan An-Nasa'i no 1781